RSTKA Bersama Mahasiswa UNAIR Kebut Vaksinasi Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Antrean peserta vaksinasi Covid-19 oleh Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga. (Foto: Rizki Kurniawan)

UNAIR NEWS – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) menggandeng mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai relawan vaksin Coronavac dosis kedua. Penyelenggaraan vaksinasi itu berlangsung di Spazio Tower Surabaya secara berkala sebanyak delapan kali, yakni mulai Kamis (8/7/2021) hingga Jumat (16/7/2021) mendatang.

Dalam penyelenggaraan vaksinasi ini, para relawan bertugas sebagai vaksinatordan administrator. Dalam kegiatan kerelawanan itu, tercatat sebanyak 45 mahasiswa tergabung sebagai admin. Selain itu, ada sebanyak 20 perawat dan 20 dokter relawan.

Sebelum diterjunkan ke lapangan, relawan yang tergabung diberikan pembekalan alur pelayanan vaksinasi hingga cara aman melepas Alat Pelindung Diri (APD). Penyelenggara vaksinasi mentarget sebanyak 1.500 orang perhari dilakukan vaksinasi.

Ketua penyelenggara Dr. dr. Herni Suprapti, M.Kes memastikan semua relawan yang turut andil dalam proses vaksinasi bisa merasa aman saat pulang.

“Dengan adanya fasilitas swab antigen secara gratis, relawan bisa make sure dirinya safe untuk bertemu keluarga,” jelasnya.

Lebih lanjut, Herni juga menguatkan keberanian para relawan yang telah tergabung bahwa semua orang berkemungkinan terpapar virus. Namun, dengan penggunaan APD yang tepat dan protokol kesehatan yang ketat ditambah niat baik yang tulus, risiko itu bisa dicegah.

“50 persen tenaga kesehatan (nakes) berguguran sementara 50 persen beban kerja juga bertambah termasuk petugas pemulasaran jenazah juga mempunyai peranan vital dalam hal ini. Untuk itu kami sungguh butuh bantuan dari kalian di tengah kondisi yang darurat,” imbuhnya.

Peserta vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga sedang mengantri. (Foto: Rizki Kurniawan)

Salah satu relawan admin, Faradyah Lulut Santosa, mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan wujud nyata dari pengabdian. Ia mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari kegiatan vaksinasi.

“Begini rasanya the real volunteering, melihat antusias dan semangat para nakes yang berjuang membuat saya haru dan merasa terpanggil untuk membantunya. Ada rasa kebanggaan tersendiri setelah menghibahkan tenaga saya ini,” ungkapnya.

Dalam prosesnya, Fara juga mengaku bisa longgar mengarahkan polisi. Pasalnya, ia bertugas di bagian pemanggilan nomor antrian yang tentunya memanggil nama-nama peserta vaksin tanpa honorium (sebutan gelar atau kehormatan) dan beberapa di antaranya berseragam polisi. (*)

Penulis :  Viradyah Lulut Santosa

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp