UNAIR NEWS – Dua mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Dita Dwi Oktav Prabawati dan Nur Afifah, diundang menjadi pembicara pada webinar PJBL Maternitas 1 pada Sabtu (2/04/2022). Webinar dengan topik “Cegah Anemia pada Remaja Putri dengan Kenali Penyebab dan Solusinya!” itu, berbasis pada fun learning serta diikuti oleh lebih dari 80 orang dari berbagai kalangan.
Pada kesempatan tersebut, Dita menilik kasus anemia yang lebih rentan terjadi pada remaja putri dengan mengangkat data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Data tersebut menunjukkan kenaikan persentase penderita anemia dari tahun 2013-2018 sebesar 10,8% dengan prevalensi kelompok umur 15-34 tahun.
Tak hanya itu, ia juga memancing semangat peserta webinar dengan melakukan sesi tanya jawab terkait pengetahuan tentang anemia. “Anemia itu adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin, hematokrin, dan sel darah merah (eritrosit) di dalam darah lebih rendah dari nilai normal,” tutur Dita.
Mahasiswi yang pernah berkecimpung di bagian pelayanan kesehatan umum itu menjelaskan bahwa ada beberapa penyebab seseorang bisa menderita anemia, salah satunya defisiensi atau kurangnya zat gizi baik dari hewani maupun nabati. “Nah, padahal, pangan hewani dan nabati ini merupakan sumber zat besi yang berperan penting dalam pembuatan Hb di sel darah merah,” ujarnya.
Berhubungan dengan pentingnya optimalisasi nutrisi tubuh guna mencegah anemia, narasumber kedua membawakan topik mengenai Coo-Bit. Produk ini merupakan olahan buah bit menjadi sediaan kukis yang memiliki klaim dapat mencegah anemia.
Berdasarkan pernyataan Nur Afifah, salah satu keunggulan produk ini adalah dari segi keamanannya karena terbuat dari bahan alami, yaitu buah bit. “Kami menggunakan bahan utama dari buah bit, salah satunya yaitu manfaatnya untuk mengatasi anemia karena mengandung folat atau zat besi sehingga terjadi pembentukan darah merah,” terangnya.
Nur membeberkan bahwa Coo-Bit akan dipandang cukup menarik di kalangan remaja putri karena ketidakbiasaannya jika dibandingkan dengan bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi lain, seperti daging, makanan laut, sayuran hijau, dan lain-lain. “Produk ini dibentuk dalam bentuk camilan berupa cookies dengan bahan dasar buah bit dengan rasanya yang enak dan tidak pahit,” tutupnya.
Penulis : Leivina Ariani Sugiharto Putri
Editor : Nuri Hermawan