Kupas Dasar Pembuatan Naskah dan Video Editing Bersama FORISMA BEM FK UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan Creativity Training (CAVITY) 2.0 bertajuk “Mengenal Dasar-Dasar Video Editing dan Cara Membuat Naskah yang Baik” BEM FK UNAIR. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – FORISMA BEM Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Creativity Training (CAVITY) 2.0 bertajuk “Mengenal Dasar-Dasar Video Editing dan Cara Membuat Naskah yang Baik” pada Senin (12/07/2021). Acara yang merupakan rangkaian dari CAVITY 2 tersebut disiarkan melalui platform zoom meeting.

Dr. Reny I’tishom S.Pi., M.Si. selaku dosen pembimbing FORISMA BEM FK UNAIR dalam sambutannya mengharapkan, CAVITY 2.0 dapat membuat para peserta memiliki kemampuan membuat video edukasi yang baik dan benar, serta memiliki kronologi yang jelas. Ia juga ikut serta mengajak para peserta mengikuti lomba Videografi yang diadakan oleh UNAIR.

Dalam kesempatan tersebut, hadir dua narasumber yaitu, Nindya Arifani Nurseha dan Adam Surya Permana. Keduanya juga merupakan anggota UKM Sinematografi UNAIR yang memiliki segudang karya.

Pada awal, Nindya memaparkan tentang naskah dan ide cerita. Menurutnya, naskah merupakan pedoman untuk pembuatan film. Ia juga menjelaskan bahwa penulisan naskah memiliki format tersendiri, berbeda dengan karya tulis lainnya.

“Naskah harus memiliki bahasa yang jelas dan tidak memakai bahasa kiasan. Hal tersebut bertujuan menghindari interpretasi yang berbeda antara kru-kru film,” ucapnya.

Dalam pemaparannya, Nindya menyampaikan beberapa elemen penting dalam naskah yaitu, scene heading, action line, nama karakter, dialog, parenthetichal (laga di tengah dialog), camera movement. Namun, ia mengatakan bahwa camera movement hanyalah opsi, sebab tidak semua scriptwriter mengerti tentang pergerakan kamera.

Nindya juga menjelaskan tentang cara membuat ide cerita dalam waktu yang singkat. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah membuat premis, mengembangkan struktur cerita, menciptakan karakter, menentukan tema, serta menulis adegan dan dialog.

Mengutip dari John Truby’s The Seven Key Steps of Story Structure, ada tujuh rumus struktur cerita yang baik. Yaitu, weakness and need, desire, opponent, plan, battle, self revelation, dan new equilibrium.

Opponent paling sering disalah pahami. Biasanya orang-orang hanya menganggap karakter sebagai penghalang karakter utama. Padahal, segala sesuatu termasuk benda yang menghalangi karakter utama, merupakan opponent,” jelasnya.

Selanjutnya, Adam yang merupakan pemateri kedua memaparkan tentang dasar-dasar video editing. Tahap pembuatan video dibagi menjadi pra-produksi, produksi, pasca produksi, dan distribusi. Menurutnya, tahap pra-produksi merupakan tahap penentu sebuah film, tetapi bukan berarti tahap lainnya tidak menentukan film tersebut.

Ia juga memaparkan tentang langkah-langkah sederhana dari video editing. Langkah pertama adalah import video dan musik, kemudian sequence yaitu, penyesuaian footage. Lalu, ada editing yang melingkupi pemotongan video, color grading, dan lainnya, kemudian terakhir adalah export.

Color grading merupakan salah satu bagian terpenting dalam editing. Dari color grading ini penonton dapat mengetahui suasana dalam video tersebut,” ucapnya.

Pada akhir, Adam menyampaikan tiga manfaat dari video editing yaitu, portofolio, komersil, dan professional. Ia juga menyarankan beberapa kanal youtube tentang video editing.

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp