Perbedaan Jumlah Sel Fibroblas dan Pembuluh Darah setelah Pemberian Probiotik pada Penyembuhan Ulkus Traumatikus Tikus Wistar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Wowcher

Ulkus traumatikus merupakan kerusakan jaringan epitel akibat trauma yang sering terjadi di rongga mulut, dengan prevalensi 15-30%. Timbulnya ulkus pada rongga mulut akan menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, serta dapat menjadi suatu keganasan apabila ulkus persisten. Pengobatan ulkus traumatikus yang biasa dilakukan yaitu dengan pemberian antiseptik, antibiotik, serta steroid. Namun pemberian antibiotik dan steroid yang digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan resistensi dan efek samping dari steroid yang tidak menyenangkan. Alasan  inilah yang menyebabkan timbulnya keinginan dari masyarakat untuk kembali ke pengobatan secara alamiah yaitu dengan mengkonsumsi probiotik.      

Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang apabila diberikan dengan jumlah yang adekuat dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh. Salah satu manfaat probiotik pada kesehatan terutama pada proses inflamasi ialah meregulasi keseimbangan antara T helper 1 (Th1) sebagai penghasil sitokin pro-inflamasi dan T helper 2 (Th2) sebagai penghasil sitokin antiinflamasi. Probiotik pada umumnya berupa bakteri asam laktat (LAB) dari genus  Lactobacillus dan Bifidobacterium, seperti Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium breve, Lactobacillus acidophilus, serta Lactobacillus casei. Lactobacillus casei Shirota merupakan salah  satu strain  Lactobacillus sp yang umum digunakan sebagai probiotik dalam bentuk susu terfermentasi.

Fibroblas berfungsi untuk mengembalikan defek pada daerah luka dengan menyediakan kolagen pada matriks ekstraseluler yang baru serta memproduksi sejumlah sitokin, kemokin, dan faktor pertumbuhan sebagai respon terhadap kerusakan jaringan. Sedangkan pembuluh darah yang baru akan berfungsi untuk transportasi cairan, oksigen, nutrisi, dan sel imunokompeten pada  proses penyembuhan luka. Pembentukan pembuluh darah terjadi dengan adanya keterlibatan sel endotel dan sel perivaskular. Pemberian probiotik khususnya dari strain Lactobacillus sp. dapat menstimulasi migrasi dan proliferasi dari fibroblas serta menstimulasi terjadinya pembentukan pembuluh darah baru pada proses penyembuhan luka.

Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan 36 ekor tikus Wistar jantan sehat umur 2-3 bulan dengan berat badan 175-250 gram. Ulkus traumatikus dibuat pada regio labial fornix incisive inferior menggunakan ujung burniser bulat yang dipanaskan.  Ada 6 kelompok sampel (kelompok kontrol 3 hari, kontrol 7 hari, topikal 3 hari, topikal 7 hari, sistemik 3 hari, dan sistemik 7 hari) dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 sampel. 

Kelompok kontrol yaitu ulkus traumatikus diberi  aquades steril sebanyak 20 µL/20 gr berat badan setiap hari selama 3 hari dan  7 hari. Kelompok perlakuan topikal yaitu ulkus traumatikus diberi probiotik secara topikal sebanyak 10,9 x 107 sel/kg berat badan dengan menggunakan metode “intraoral dropping method” setiap hari selama 3 hari dan 7 hari.Kelompok perlakuan sistemik yaitu ulkus traumatikus diberi probiotik secara sistemik sebanyak  10,9 x 107 sel/kg berat badan menggunakan sonde gavage setiap hari selama 3 hari dan 7 hari. Pengambilan jaringan labial fornix incisive inferior (labial mukosa rahang bawah) dilakukan pada hari ke-4 dan hari ke-8 setelah pemberian aquades steril dan probiotik. Untuk melihat sel fibroblas dan pembuluh darah dibuat pengecatan dengan Hematoxcillin Eosin (HE).

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada pemberian probiotik secara topikal selama 7 hari berturut-turut memiliki jumlah sel fibroblas dan pembuluh darah tertinggi dibanding kelompok lainnya, sedangkan kelompok kontrol 3 hari memiliki jumlah sel fibroblas dan pembuluh darah yang paling rendah. Uji ini juga menunjukkan bahwa pemberian probiotik secara topikal memiliki pengaruh yang lebih efektif untuk meningkatkan jumlah sel fibroblas serta pembuluh darah. Hal ini ditunjukkan pada kelompok pemberian secara topikal memiliki perbedaan signifikan terhadap kelompok kontrol dan kelompok pemberian sistemik 3 hari serta 7 hari, namun tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan pada pemberian topikal selama 3 hari dan 7 hari.

Kesimpulan terdapat perbedaan jumlah sel fibroblas dan pembuluh darah setelah pemberian probiotik Lactobacillus casei Shirota secara topikal dan sistemik pada penyembuhan ulkus traumatikus tikus Wistar.  Saran. Untuk penyembuhan  ulkus traumatikus sebaiknya pemberian probiotik Lactobacillus casei Shirota diberikan secara topikal.

Penulis: Tuti Kusumaningsih

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.veterinaryworld.org/Vol.14/May-2021/28.pdf

Kusumaningsih T, Irmawati A, Ernawati DS, Prahasanti C, Aljunaid M, Amelia S. (2021) The differences in the number of fibroblasts and blood vessels after the topical and systemic administration of Lactobacillus casei Shirota probiotics for the treatment of traumatic ulcers in Wistar rats (Rattus norvegicus), Veterinary World, 14(5): 1279-1283.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp