Dukung WCU, Departemen IPM Miliki Banyak Ragam Pohon Penelitian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UNAIR saat melakukan pemeriksaan mukosa rongga mulut di Posyandu Lansia Anugrah binaan Puskesmas Jagir Surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebagai salah satu departemen yang bermutu di lingkup Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR), Departemen Ilmu Penyakit Mulut (IPM) memiliki banyak pohon penelitian di bidang penyakit mulut. Departemen yang telah banyak menghasilkan publikasi ilmiah itu membawahi satu program studi yaitu Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Penyakit Mulut.

Adiastuti Endah Parmadiati, drg., M.Kes., Sp.PM (K) selaku Kepala Departemen menjelaskan bahwa banyak penelitian yang dilakukan oleh departemen, yaitu seperti pengembangan citrus lemon dan liquid smoke tempurung kelapa untuk terapi lesi rongga mulut, manifestasi dan terapi HIV/AIDS pada rongga mulut, serta diagnosis dan terapi oral potentially malignant lesion.

“Selain itu, kita juga melakukan pengembangan terapi neuroregenerasi dan manifestasi lesi rongga mulut pada lansia, mengingat masalah gigi berlubang hingga kehilangan gigi akan menjadi masalah utama yang dihadapi saat lansia,” tuturnya yang akrab dipanggil Adiastuti itu.

Dengan digalakkan banyak program penelitian dan riset, Prof. Dr. Diah Savitri Ernawati yang merupakan salah satu staf departemen berhasil meraih penghargaan sebagai peneliti terbaik tahun 2020 di FKG UNAIR, serta ia juga meraih peringkat 133 dengan H-index 14 sebagai peneliti terbaik Indonesia Berdasarkan Science and Technology Index (SINTA).

Lebih lanjut Adiastuti menjelaskan bahwa selain aktif di bidang riset, departemen juga aktif dalam bidang pengabdian masyarakat. Departemen IPM memiliki program dan kerja sama dengan Puskesmas Jagir Surabaya untuk pemberdayaan lansia di Pos Lansia Binaan Puskesmas Jagir. Selain itu, departemen juga bekerja sama dengan beberapa komunitas di Surabaya untuk memberikan edukasi dan pemeriksaan rongga mulut pada pasien dengan HIV/AIDS.

“Kami melakukan kegiatan penyuluhan dan penanganan mengenai berbagai kelainan yang banyak ditemui di rongga mulut lansia. Dengan program ini, diharapkan kualitas hidup dan kesehatan rongga mulut lansia di Surabaya menjadi lebih baik,” tandasnya.

Kemudian, lanjut Adiastuti, departemen juga memiliki program rutin berupa seminar yang diagendakan setiap tahun. Pada tahun 2018 departemen mengadakan seminar nasional bertema Oral Medicine atau yang diberi nama Oral Medicine in General (OMG). Kemudian pada tahun 2019 departemen mengambil tema Stress Related Oral Disease. Seminar tersebut membahas berbagai kelainan rongga mulut yang berhubungan dengan stres.

“Seluruh seminar itu kami laksanakan dengan mengundang berbagai pakar baik dari Universitas Airlangga maupun Universitas Luar Negeri,” ungkapnya.

Kemudian Adiastuti menuturkan, departemen telah banyak menghasilkan lulusan yang moncer pada bidangnya, seperti Dr. Maharani Laillyza Apriasari, drg., SpPM sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, serta Herlambang Prehananto, drg., SpPM yang menjabat sebagai Wakil Dekan 2 Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.

Saat ditanya mengenai tantangan departemen kedepan, Adiastuti dan staf sedang mempersiapkan Program Studi Spesialis-2 serta meningkatkan jumlah lulusan S3 dan spesialis penyakit mulut konsultan.

“Saat ini ada dua orang staf sedang menjalani pendidikan S3 dan dua orang sedang menjalani pendidikan spesialis penyakit mulut,” pungkasnya.

Penulis: Adelya Salsabila Putri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp