Upaya Merubah Sel Punca Mesenkimal dari Jaringan Lemak Tikus Menjadi Sel Progenitor Pankreas Penghasil Insulin

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh World Animal News

Laporan dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 menyatakan Indonesia saat ini berada di perangkat ketujuh negara dengan jumlah pasien Diabetes Melitus (DM) terbanyak di dunia. Hal ini yang menyebabkan DM masih menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi tantangan utama, tidak hanya untuk Indonesia tapi juga seluruh dunia. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun 2018 menyatakan bahwa anggaran pembiayaan yang tersedot untuk penyakit DM per tahun 2018 mencapai Rp 6,1 triliun. Jumlah ini kian diperparah dengan pasien diabetes katastropik atau pasien DM kronis dengan komplikasi yang anggarannya mencapai Rp 20 triliun per 2018. Pembiayaan yang besar ini menyebabkan DM menjadi salah satu penyakit tidak menular yang membutuhkan banyak perhatian.

Baik pada pasien DM tipe 1 maupun DM tipe 2, ditandai dengan kerusakan maupun gangguan fungsi sebagian maupun seluruh bagian dari sel beta pankreas yang merupakan sel produsen insulin di pankreas. Hal ini menyebabkan terapi insulin masih menjadi fokus utama pengobatan DM sampai saat ini. Berbagai upaya penelitian yag saat ini dikembangkan berusaha mencari jalan untuk bisa menggantikan sel beta pankreas yang sakit dengan berbagai jenis terapi berbasis sel agar bisa membentuk sel beta baru yang bisa memproduksi insulin kembali. Sel yang diteliti untuk bisa menjadi sel produsen insulin ini bisa berasal dari berbagai jenis sel punca. Sel punca atau stem cells adalah sel induk yang belum berdiferensiasi atau belum berubah menjadi karakteristik sel tertentu, namun mempunyai potensi kuat untuk berubah menjadi berbagai jenis sel yang berbeda didalam tubuh.

Berdasarkan asal sel, sel punca dapat dibagi menjadi sel punca embrionik yang berasal dari embrio atau janin dalam kandungan dan sel punca dewasa. Sel punca dewasa dapat dibagi lagi menjadi sel punca hematopoietik dan sel punca mesenkimal. Sel punca hematopoietik yang nantinya akan berkembang menjadi sel-sel pembentuk darah, seperti sel darah merah, sel darah putih dan keping-keping darah. Sel punca mesenkimal merupakan sel punca multipontensi yang dapat berubah menjadi sel-sel tulang, otot, ligamen, tendon, dan lemak. Namun baru-baru ini terdapat bukti bahwa sel ini juga bisa berubah menjadi jaringan mesodermal maupun endodermal seperti pankreas. Salah satu sumber sel punca mesenkimal yang mudah didapat tanpa tindakan yang invasif dan jumlahnya berlimpah adalah dari jaringan lemak. Hal ini yang mendasari pemikiran peneliti untuk mendapatkan sel progenitor pankreas, yaitu sel yang nantinya akan berkembang menjadi sel pankreas dari sel punca mesenkimal yang diperoleh dari jaringan lemak.

Pada awanya peneliti mengambil sel punca mesenkimal dari jaringan lemak tikus sehat. Untuk memastikan bahwa sel yang diambil adalah sel yang benar, maka dilakukan pemeriksaan dengan pengecatan khusus yang disebut imunositokimia. Pemeriksaan imunositokimia meliputi penanda CD73, CD90 dan CD105 yang positif, dan penanda CD34 yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa sel yang kita ambil dari jaringan lemak ini adalah betul-betul sel punca mesenkimal.  Sel punca mesenkimal ini selanjutnya dirubah menjadi sel progenitor pankreas secara laboratorium dengan menggunakan media penanaman sel dari beberapa bahan tertentu dengan volume dan konsentrasi tertentu selama 3 minggu. Setelah 3 minggu sel punca yang sudah berubah menjadi sel progenitor pankreas dipanen. Sel kemudian diperiksa dengan pengecatan khusus dan teknik imunositokimia untuk melihat adanya penanda insulin dan Pdx1 yang merupakan penanda bahwa sel siap berkembang menjadi sel pankreas yang matur kalua nanti sel ini ditanam pada jaringan pankreas hidup.

Keberhasilan produksi sel progenitor pankreas ini merupakan salah satu batu loncatan penting untuk menghasilkan sel-sel yang bisa memproduksi insulin dalam laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan di Indonesia, dimana sel punca mesenkimal dari jaringan lemak tikus bisa berubah menjadi sel progenitor pankreas penghasil insulin melalui serangkaian penanaman dalam media tanam sel didalam laboratorium.

Hal ini membuka wawasan ilmu pengetahuan baru untuk kita semua dan memacu kita untuk melakukan penelitian-penelitian lain. Penelitian ini masih memerlukan uji lebih lanjut apakah sel progenitor pankreas tersebut masih tetap bertahan dan bisa memproduksi insulin didalam jaringan pankreas hidup. Penelitian ini juga perlu dikembangkan agar bisa dilakukan pada sel punca mesenkimal jaringan lemak manusia, dan bila berhasil akan menjadi sumber sel penghasil insulin yang berlimpah.

Penulis: Hermina Novida, dr., Sp.PD.

Link Jurnal: https://sinta.ristekbrin.go.id/affiliations/detail?q=In-Vitro+Differentiation+Adipose-Derived+Mesenchymal+Stem+Cells+into+Pancreatic+Progenitor+Cells&search=1&id=380&view=documents

Judul Jurnal: In-Vitro Differentiation Adipose-Derived Mesenchymal Stem Cells into Pancreatic Progenitor Cells

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp