Penilaian Multikriteria Sumber Daya Terbarukan di Bawah Ketidakpastian: Hambatan untuk Adopsi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh eksplorasi.id

Penggunaan Sumber Daya Terbarukan (SDT) untuk pembangkit listrik berkelanjutan sering dianggap tidak memperhatikan atribut lingkungan yang dapat memfasilitasi atau menghambat implementasi, yang menciptakan kesenjangan dalam pengukuran hambatan dan adopsi SDT. Seperangkat atribut yang memfasilitasi atau menghalangi adopsi SDT perlu diidentifikasi. Keterkaitan di antara atribut-atribut ini harus ditangani, karena SDT memainkan peran penting dalam membangun listrik yang berkelanjutan. Lima aspek dan dua puluh kriteria dari perspektif sosial, ekonomi, lingkungan, dan teknologi dipilih untuk menilai hambatan adopsi SDT. Pengukuran kriteria tersebut menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Metode Fuzzy Delphu digunakan untuk menentukan atribut yang valid dengan mengubah preferensi linguistik menjadi angka. Fuzzy DEMATEL kemudian diterapkan untuk mengidentifikasi keterkaitan antara atribut kausal dan atribut efek dan digunakan untuk mendukung kinerja keberlanjutan perusahaan listrik.
Hasil studi menunjukkan bahwa keterkaitan kausal yang diidentifikasi mengungkapkan institusi dan kebijakan, analisis teknis, dan dampak lingkungan adalah atribut kausal yang mendukung adopsi SDT, sedangkan institusi, adopsi kebijakan, dan analisis teknis adalah atribut kausal yang menghambat adopsi SDT. Secara khusus, (1) tiga atribut kausal yang mendukung adopsi SDT sangat dipengaruhi oleh kemampuan inovasi, sebagai atribut efek, mendorong peningkatan atribut kausal; (2) analisis teknis, sebagai atribut kausal, sangat dipengaruhi oleh dampak lingkungan, atribut efek, dan hambatan adopsi SDT; dan (3) dampak lingkungan merupakan sebab dan akibat karena dapat mendorong dan menarik atribut lain untuk mendukung atau menghambat adopsi SDT. Dampak lingkungan dan kemampuan inovasi harus dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Posisi mereka sangat penting dalam hubungan timbal balik di antara atribut. Dampak lingkungan dan inovasi saling terkait, dan penekanan diperlukan pada bagaimana meningkatkan inovasi di semua fase pembangkit listrik. Inovasi berkontribusi pada munculnya teknologi SDT yang efektif dan peningkatan ekonomi, yang mendorong adopsi dan mengurangi hambatan SDT.

Untuk industri listrik, kriteria sebagai pendorong dan fasilitator adopsi SDT termasuk pendanaan riset & pengembangan, prosedur perizinan, polusi air tanah, dan biaya investasi. Dalam operasi SDT, perhatian yang lebih besar harus diberikan pada kondisi kontekstual SDT. Dalam praktiknya, kriteria ini ditujukan untuk menyajikan pedoman bagi pemangku kepentingan, termasuk perusahaan listrik dan pemerintah di tingkat nasional dan lokal. Pemangku kepentingan harus mempertimbangkan biaya pada tahap awal percepatan transisi. Target harus didukung oleh prosedur yang memadai, karena tindakan untuk pembangkit listrik berkelanjutan diperkuat oleh pendanaan riset dan pengembangan. Dalam jangka panjang, para pengambil keputusan harus meningkatkan pendanaan untuk penelitian fundamental lebih lanjut yang berfokus pada teknologi yang dapat mengurangi polusi.

Penulis: Viqi Ardaniah

Informasi detail dari  artikel  ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0040162521003693

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp