Sabun Mandi Cair Sehat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Womantalk

Sejak dulu kita selalu mengartikan kehidupan sehat adalah dengan melakukan hal-hal yang menghindarkan diri dari segala sesuatu infeksi penyakit atau menurunkan tingkat imunitas tubuh. Sejak kecil kita sudah dibiasakan untuk itu, misalnya dengan pengajaran cuci tangan, memakai sandal dan lain-lain. Yang tak lupa adalah selalu mandi. Dan itu selalu dibiasakan oleh orang tua dan diingatkan di sekolah hingga ada nyanyian saat kita kecil.

Salah satu perangkat mandi yang penting adalah sabun. Sabun dari masa ke masa selalu mengalami perkembangan seiring dari kebutuhan manusia terhadap ‘ubo rampe’ mandi ini. Banyak yang kita kenali sebagai sabun kesehatan, sabun kecantikan, sabun yang memberikan kesegaran dan lain-lain. Atau beragam bentuk sabun dari batang, pasta ataupun cair.  Hal ini menyebabkan produksi sabun untuk semua kebutuhan yang beraneka meningkat dengan segala variasinya. Pada produk sabun cair dikenal untuk beragam kebutuhan dan saat ini terutama digunakan untuk kebutuhan mandi.

Dalam pembuatan sabun mandi cair, salah satu komponen yang harus ada adalah pengental yang memungkinkan produk sabun memiliki bentuk yang lebih kental sehingga pengguna lebih mudah menggunakan produk tersebut karena memiliki konsistensi bentuk tidak cair tetapi juga tidak padat. Umumnya pengental sabun cair menggunakan pengental berbahan kimia meskipun ada beberapa produk menggunakan bahan alami. Bahan kimia yang digunakan terkadang menimbulkan beberapa reaksi pada sebagian orang yang menggunakan.

Formulasi sabun mandi cair memiliki bahan pengental yang terdiri atas elektrolit (klorit dan sulfat) serta pengental lain seperti alkanolamida. Penggunaan alkanolamida dalam produk kosmetika memiliki masalah karena dapat menimbulkan perubahan pada kulit. pada kondisi tertentu alkanolamida dapat membentuk N-nitrosamin sebagai produk samping dalam jumlah kecil / part per billion (ppb) yang terikat dalam produk sabun tanpa diketahui. N-nitrosamin bersifat karsinogenik dalam tubuh manusia (Spiess, 1998). Untuk itu, perlu dipikirkan penggunaan bahan alami dalam pembuatan sabun cair.

Pengental alami yang mudah diperoleh di Indonesia adalah pengental yang berasal dari rumput laut terutama spesies Gracilaria sp. karena memiliki kandungan agar. Agar merupakan polisakarida yang linear dan merupakan molekul galaktan yang diekstrak dari rumput laut merah. Agar banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang sebagai bahan pengental, pengemulsi, penstabil, dan berbagai fungsi lain di bidang pangan. Salah satunya adalah sebagai pengental yang digunakan pada produk jelly, selai, marmalade, sirup dan makanan lainnya (FAO, 2003).

Rumput laut penghasil agar yang memilik potensi tinggi di Indonesia adalah Gracilaria sp., Gelidiella sp., dan Gelidium sp.. Gracilaria sp. merupakan jenis rumput laut yang paling banyak digunakan dalam produksi agar karena lebih. mudah diperoleh, murah harganya dan juga lebih mudah dalam pengolahan. Menurut beberapa penelitian, Gracilaria sp. memiliki kandungan agarosa dan agaropektin yang cukup baik sehingga dapat menghasilkan agar dengan kekuatan gel yang kuat dan kokoh dibandingkan dengan hasil ekstraksi Gelidium sp.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dita, Sudarno dan Triastuti pada tahun 2019  memberikan data bahwa agar yang berasal dari Gracilaria sp. dalam formulasi sabun mandi cair sebesar 1% mampu sebagai pengental yang baik dalam pembuatan sabun mandi cair secara kuantitas maupun kualitas. Nilai kuantitatif hasil penelitian tersebut, berupa pengujian viskositas, pH, bobot jenis, dan cemaran mikroba memberikan hasil yang baik. Demikian juga untuk nilai kualitatif berupa kenampakan, aroma, kekentalan, busa, rasa licin, dan kesan lembut, pada penelitian ini juga menghasilkan nilai yang baik.

Penulis: Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si.

Hal tersebut dapat dibaca pada artikel

Dita, L. R., & Triastuti, J. (2020, February). Utilization of agar Gracilaria sp. as a natural thickener on liquid bath soap formulation. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 441, No. 1, p. 012021). IOP Publishing.pada link https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012021

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp