Dosis Optimal Probiotik Nitrosomonas sp. and Nitrobacter sp. untuk Turunkan Kandungan Nitrit pada Budidaya Ikan Nila Aquaponik Sistem Aquaponik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Potret Bisnis

Aquaponikmerupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan limbah organik dalam budidayaikan nila (Oreochromis niloticus) intensif. Aquaponik adalah sistem budidaya resirkulasi yang dikombinasi dengan sistem hidroponik. Dalam sistem budidaya aquaponik, limbah organik yang ada dalam media akan dirombak menjadi nutrisi bagi tanaman hidroponik oleh bakteri dalam proses nitrifikasi.

Proses nitrifikasi diperankan oleh bakeri Nitrosomonas sp. yang mengubah ammonia menjadi nitrit dan bakteri Nitrobacter sp. yang akan mengoksidasi nitrit menjadi nitrat. Nitrat inilah yang akan dimanfaatkan oleh tanaman untuk tumbuh. Dalam media budidaya, penambahan kedua bakteri tersebut dapat dilakukan dengan aplikasi probiotik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik Nitrosomonas dan Nitrobacter dengan dosis yang berbeda terhadap penurunan nitrit dan peningkatan nitrat pada budidaya akuaponik.

Penelitian dilakukan menggunakan aquaponik yang dibuat dengan media aquarium dan diisi dengan benih ikan nila ukuran 3 – 5 cm dengan padat tebar 1 ekor/L.  Kangkung digunakan sebagai tumbuhan hidroponik dengan media berupa rockwool. Benih ikan dibudidaya selama 29 hari dengan diberi perlakuan pemberian probiotik dengan dosis 0,5 mg/L, 1 mg/L, 1,5 mg/L, 2 mg/L dan 0 mg/L sebagai kontrol dan diamati nitrit, nitrat, suhu, pH dan DO.

Hasil menunjukkan bahwa pemberian probiotik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penurunan nitrit dan penambahan nitrat. Dosis probiotik 1,5 mg/L memberikan dampak paling signifikan yakni mereduksi nitrit menjadi 0,0672 ± 0,0013 mg/L dan meningkatkan nitrat menjadi 3,936 ± 0,1175 mg/L.  Sementara yang paling rendah ada pada perlakuan kontrol.

Kadar nitrit keseluruhan dalam penelitian ini berkisar antara 0,0644 ± 0,0067 – 0,0806 ± 0,0045 mg/L hal tersebut masih dibawah ambang batas kadar nitrit dalam budidaya ikan nila yang tidak boleh melebihi 0,1 mg/L. Sementara kadar nitrat pada perlakuan yang diberi probiotik sedikit lebih tinggi yakni 3,407 ± 0,4070 – 3,97 ± 0,6648 mg/L. dari yang tidak diberi probiotik 2,786 ± 0,2004.

Hal tersebut terjadi karena keberadaan nitrit dan nitrat dipengaruhi oleh proses nitrifikasi yang melibatkan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter. Sampah organik seperti sisa pakan (yang mengandung protein) akan terdegradasi menjadi asam amino. Asam amino dan urea (dalam feses) berubah menjadi ammonia dengan proses deaminasi. Amonia dari sampah organik akan dioksidasi menjadi nitrit oleh Nitrosomonas sp., dan nitrit akan dioksidasi menjadi nitrat oleh Nitrobacter sp.

Penambahan probiotik secara umum tidak mempengaruhi suhu media, namun berpengaruh pada nilai DO dan pH. Nilai DO dan pH akuaponik yang diberi probiotik lebih rendah daripada yang tidak diberi penambahan probiotik. Rata-rata tingkat DO dan pH dalam akuaponik sistem dengan penambahan probiotik adalah 2,95 – 3,42 mg/L dan 7,05 – 7,225.

Hal tersebut terjadi karena tingginya jumlah bakteri nitrifikasi, dimana bakteri nitrifikasi menggunakan oksigen untuk mengoksidasi amonia menjadi nitrat. Dan tingkat pH dalam sistem akuaponik dengan penambahan probiotik sedikit lebih rendah karena proses oksidasi bakteri dalam nitrifikasi akan  menghasilkan kondisi air asam. (*)

Penulis: Prayogo, S.Pi., M.P.

Informasi lebih lengkap tulisan ini dapat diakses pada :

Sumber : https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012098/pdf

Setiawan, D., & Rahardja, B. S. (2021, March). Utilization of Nitrosomonas sp. and Nitrobacter sp. probiotic towards nitrite and nitrate level in nile tilapia (Oreochromis niloticus) using aquaponic system. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 718, No. 1, p. 012098). IOP Publishing.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp