Perbedaan Viabilitas pada Vitrifikasi Oosit Dikelilingi oleh Sel Cumulus dan Vitrifikasi Oosit tidak Dikelilingi oleh Sel Cumulus setelah Pematangan In Vitro

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh UC San Francisco

Oocyte cryopreservation merupakan teknologi pengawetan oosit dalam bentuk beku yang bertujuan untuk menjaga kualitas oosit sehingga dapat digunakan kapan saja. Penerapan kriopreservasi oosit sering digunakan pada wanita dengan kasus tertentu. Oocyte cryopreservation melalui vitrifikasi lebih terbukti efektif daripada pembekuan lambat dengan beberapa keunggulan seperti; tidak ada kristal es, yang berpotensi merusak oosit, lebih efisien, lebih praktis, membutuhkan lebih sedikit waktu, lebih sedikit nitrogen cair untuk membeku. Kriopreservasi oosit dengan vitrifikasi telah membuat kemajuan pada oosit manusia dan oosit mamalia tetapi tingkat keberhasilannya harus ditingkatkan.

Teknologi kriopreservasi dengan metode vitrifikasi dapat merusak struktur kompleks oosit selama pendinginan dan proses pemanasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan viabilitas pada vitrifikasi oosit yang dikelilingi oleh sel kumulus dan vitrifikasi oosit yang tidak dikelilingi oleh sel kumulus setelah maturasi in vitro. Pengambilan oosit dilakukan melalui teknik aspirasi dengan menusukkan alat suntik sekali pakai 10 cc dengan jarum 18 G yang diisi dengan media oosit pada folikel 2-6mm. Oosit dengan sitoplasma utuh dipilih dan dibagi menjadi dua kelompok perlakuan; oosit dikelilingi oleh sel kumulus dan tidak dikelilingi oleh sel kumulus.

Vitrifikasi oosit menggunakan hemi-straw menjadi nitrogen cair selama sepuluh hari dan dilanjutkan dengan pemanasan. Pematangan in vitro, masing-masing dengan tetes 50 l untuk 5-10 oosit yang dilapisi minyak mineral dalam inkubator selama 22 jam pada kondisi lingkungan 5% CO2 , suhu 38 {°}C, dan kelembaban 95-99%. Penelitian ini menghasilkan proporsi morfologi oosit normal sebesar 83,3% pada kelompok oosit yang dikelilingi sel kumulus dan 70% pada kelompok oosit yang tidak dikelilingi sel kumulus. Viabilitas oosit pada kelompok oosit yang dikelilingi sel kumulus tidak signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok oosit yang tidak dikelilingi sel kumulus setelah vitrifikasi dan pemanasan dilanjutkan dengan maturasi in vitro.

Penulis: Prof. Dr. Widjiati, drh., MSi.

AA Muhammad Nur Kasman, Budi Santoso, Widjiati Widjiati, Aucky Hinting, Ni Wajan Tirthaningsih, Reny I’tishom, Budi Utomo, And Mochammad Sasmito Djati. 2020. The Viability Differences on Oocyte Vitrification Surrounded by Cumulus Cells and Oocyte Vitrification not Surrounded by Cumulus Cells after In Vitro Maturation. In 2020 7th International Conference on Biomedical and

Bioinformatics Engineering (ICBBE ’20), November 06–09, 2020, Kyoto, Japan. ACM, New York, NY, USA, 4 pages.

https://doi.org/10.1145/3444884.3444912

https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-85103835930&doi=10.1145%2f3444884.3444912&partnerID=40&md5=f2ea3573395c3593832ff9904f67b5b6

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp