Subsidi Upah, Solusi Jangka Pendek Kabupaten Gresik Menghadapi Kesulitan Ekonomi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Presentasi Oleh Bupati Kabupaten Gresik, H. Fandi Akhmad Yani, SE. (Foto: Dokumen Pribadi)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan di bidang ekonomi yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga Kabupaten Gresik.

Dalam Airlangga Forum: yang bertajuk Kreativitas Sang Pemimpin Bagi Kesejahteraan Rakyat yang diadakan Jumat (25/6/2021), Bupati Kabupaten Gresik yang sekaligus alumni UNAIR, H. Fandi Akhmad Yani, SE menuturkan, dampak ekonomi yang terjadi adalah melonjaknya tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Gresik pada tahun 2020 sebesar 8.21% diikuti kenaikan tingkat kemiskinan penduduk. 

“Pengangguran terbuka kita (Kabupaten Gresik) cukup tinggi sebesar 56.261 sedangkan angkatan kerja yang baru lulus sekolah ataupun kuliah per tahun berjumlah 20.690. Pemerintah Gresik harus menaikan pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen atau lebih agar bisa menampung jumlah angkatan kerja baru dan menurunkan tingkat pengangguran terbuka kita,” ujar Pak Fandi.

Dalam menangani permasalahan tersebut, secara jangka pendek pemerintah Gresik menginisiasikan strategi subsidi upah. Strategi ini merupakan pemberian bantuan kepada pabrik-pabrik di Gresik selama 3 bulan ke depan untuk menggunakan anggaran jaringan pengamanan sosial agar tidak ada lagi PHK dan menurunkan tingkat pengangguran. 

Mengenai solusi tersebut, Prof Badri Munir Sukoco selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR menyebutkan bahwa keputusan jangka pendek yang diambil sudah baik karena dalam keadaan urgensi. 

“Transformasi ekonomi Gresik secara inovatif itu ada dua, jangka pendek dan jangka menengah. Untuk jangka menengah, Gresik bisa fokus pada advanced manufacturing karena banyak pabrik disana tapi pabriknya yang punya nilai tambah tinggi. Selain itu Gresik bisa menjadi kota wisata religi. Diperlukan startup wisata seperti pengelolaan wisata halal, produk islami, dan penyelenggaraan event. Ini akan menarik wisatawan untuk datang ke Gresik dan menggerakan roda ekonomi. Transformasi ekonomi jangka menengah ini bisa dilakukan mulai dari sekarang,” tutur Prof Badri.

Prof. Dr. Suhal Kusairi, PhD dosen senior di Universiti Malaysia Terengganu (UMT) Malaysia, juga ikut menanggapi solusi perekonomian yang disampaikan Pak Fandi. Menurutnya, keputusan jangka pendek pemerintah Gresik masih bersifat Top-Down.

“Gabungan antara modal dengan tenaga kerja ini ada satu elemen yang sangat penting yaitu produktivitas dan efisiensi. Produktivitas dan efisiensi berhubungan dengan inovasi dan teknologi. Inovasi dan teknologi berkaitan dengan human development index (indeks pembangunan manusia). Secara jangka menengah untuk menyelesaikan masalah ini kita harus melihat dasar permasalahannya yaitu bagian pendidikan. Satu cara untuk melepaskan kemiskinan itu adalah dengan pendidikan,” jelas Prof Suhal.

Penulis: Rayya Afifah Ikhsani

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp