Pengaruh Media PES (Provassoli’s Enriched Seawater) dan Modifikasi Vitamin B12 pada Kultur Pertumbuhan Sargassum sp.

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Wikipedia

Indonesia adalah negara maritime dengan perairan yang memiliki 2/3 wilayah. Panjang pantai Indonesia mencapai ± 81.000 km dan menjadi negara kedua dengan hamparan pantai terpanjang setelah Kanada. Luasnya wilayah perairan Indonesia diharapkan dapat memproduksi perikanan dengan nilai ekonomis tinggi sebagai sumber makanan potensial. Salah satu produk yang dihasilkan dari perairan Indonesia adalah potensi yang tinggi dari rumput laut. Indonesia menjadi negara pengekspor rumput laut Eucheuma sp., Gracillaria sp., Gelidium sp. dan Sargassum sp. 

Rumput laut adalah produk perikanan yang mudah didapatkan, terjangkau, mudah di budidayakan, memiliki rasa yang enak dan mudah di proses. Rumput laut dapat di proses menjadi berbagai produk seperti carrageenan, gelatin, kosmetik dan bahan industry lainnya dengan banyaknya permintaan baik dari dalam dan luar negeri. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor rumput laut pada bulan Juli 2017 meningkat 20.88% senilai USD 69.9 juta. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki nilai kompetitif di perdagangan Internasional.

Sargassum sp. adalah alga coklat dengan genus terbesar dari Sargassaceae. Kelimpahan dan distribusi Sargassum sp. sangat besar di area perairan Indonesia dibandingkan jenis rumput lainnya dan hidup di kedalaman 10-12 m. Sargassum sp. membentuk formasi dengan terumbu karang sebagai tempat perlindungan bagi biota kecil perairan. Hasil kajian dari berbagai studi dinyatakan kandungan nutrisi Sargassum sp. adalah protein 5.19%, mineral 36.93%, vitamin A 489.55 g/100 g, vitamin C 49.01 mg/100 g, lemak 1.63%, alginate 37.91%, vitamin B12 1 g/100 g. Sargassum sp. juga mengandung choline  yang baik untuk kesehatan perkembangan otak janin dan bayi.

Salah satu cara untuk memproduksi rumput laut yang kaya kandungan nutrisinya yaitu dengan membudidayakan rumput laut dalam medium kultur dengan nutrisi yang baik, seleksi bibit dan kualitas air. Bibit rumput laut yang berkualitas dihasilkan dari thallus yang sehat, tidak mengandung penyakit, banyak memiliki cabang thallus, elastic dan bebas dari tanaman competitor lainnya. Medium kultur mengandung bahan yang mendukung pertumbuhan alga. Demikian juga air laut yang digunakan bebas dari pencemar dimana ekstraksi air laut yang masuk katagori oligotrophic sangat direkomendasikan digunakan sebab memiliki kadar logam rendah dan bahan sediment. Salah satu medium kultur alga adalah Provasolli’s Enriched Seawater (PES) yang merupakan medium berkualitas untuk sebagian besar alga. Medium kultur PES dapat mendukung pertumbuhan dan meningkatkan kandungan senyawa metabolit. PES juga merupakan medium yang diperkaya dengan beberapa nutrient yang mendukung pertumbuhan kultur organisme. Dalam studi yang dilakukan juga diberikan penambahan vitamin B12 yang mendukung pertumbuhan Sargassum sp. Vitamin B12 adalah vitamin yang larut dalam air dan berperanan dalam regenerasi methionine. Studi yang dilakukan juga untuk mengetahui konsentrasi vitamin B12 terbaik dalam Provasolli’s Enriched Seawater (PES) guna meningkatkan pertumbuhan Sargassum sp. 

Bahan untuk kultur thallus Sargassum sp. adalah urea, TSP, ZA, MgSO4, EDTA dan vitamin B12. Studi yang dilakukan dengan melakukan modifikasi perbedaan konsentrasi vitamin B12 yaitu 0 g/L (P0), 2 g/L (P1), 2.5 g/L (P2) dan 3 g/L (P3). Thallus awal berukuran 2 cm dan di kultur dalam medium PES dengan suhu optimum serta salinitas 30-35 ppt, intensitas cahaya 1500 lux dan photoperiod 12 jam terang dan 12 jam gelap. Aerasi juga diberikan untuk menjaga homogenasi massa air dan transport nutrient. Sub kultur dilakukan dengan mengganti media PES baru setiap tiga hari sekali.

Laju pertumbuhan spesifik thallus Sargassum sp. menunjukkan bahwa perlakuan terbaikdidapatkan pada P3 sebesar 0.33% serta laju pertumbuhan thallus Sargassum sp. juga didapatkan pada perlakuan P3 sebesar 0.027%. Sebaliknya hasil laju pertumbuhan spesifik dan laju pertumbuhan thallus Sargassum sp. terendah didapatkan pada perlakuan P0 sebesar 0.07% dan 0.004%. Analisa statistika ANOVA menunjukkan perbedaan nyata (P<0.05) di antara perlakuan penelitian. Demikian juga kandungan chlorophyll-a juga menunjukkan hasil yang sesuai dengan uji laju perumbuhan spesifik dan laju pertumbuhan thallus Sargassum sp. Rata-rata kandungan chlorophyll-a terbaik didapatkan pada perlakuan P3 sebesar 2.295 mg/L dan hasil terendah didapatkan pada perlakuan P0 sebesar 1.630 mg/L. Selama studi yang dilakukan maka parameter kualitas air DO, suhu, pH dan salinitas berada pada kondisi optimal, di mana DO berada pada kisaran 7.28 – 7.32 mg/L, suhu 20.9 – 21.5oC, pH 8.05 – 8.10 dan salinitas 30 ppt.

Provassoli’s Enriched Seawater (PES) adalah medium kultur terbaik untuk alga laut di mana medium PES mendukung pertumbuhan dan meningkatkan senyawa metabolit alga. Komposisi medium PES dalam 100 mL dH2O terdiri dari NaNO3 350 mg, C3H7Na2O6PxH2O 50 mg, Fe-EDTA 2.5 mg, vitamin B12 10 µg, thiamine 0.5 mg, biotin 5 µg dan Triss-Buffer 500 mg. Vitamin B12 berperanan dalam regenerasi methionine pertumbuhan alga. Peningkatan dosis vitamin B12 hingga 3 g/L mengakibatkan peningkatan methionine sehingga terbentuk rangkaian asam amino essensial untuk mendukung proses pertumbuhan alga. Fotosintesis juga akan meningkat seiring dengan intensitas cahaya pada kisaran optimum. Intensitas cahaya juga berhubungan langsung dengan produktivitas primer perairan. Pengkayaan nutrient pada media kultur alga seperti kandungan nitrat, phosphate, EDTA dan vitamin B12 dimungkinkan untuk meningkatkan pertumbuhan kultur thallus Sargassum sp.    

Penulis: Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D

A.B. Vindy, Agustono and M.A. Alamsjah. 2021. The Influence of PES (Provassoli’s Enriched Seawter) media and modification of vitamin B12 on technical culture for the growth of Sargassum sp. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 718 (2021) 012011. doi: 10.1088/1755-1315/718/1/012011.  https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012011/meta

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp