Peneliti Kartu Pos Kuno Indonesia Asal Australia Berikan Kuliah Tamu di Ilmu Sejarah UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
“Jakarta: Building a Machine Time 1860-1980” karya Scott Merrillees. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Program Studi S1 – Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga memiliki peminatan sejarah kota terutama kota-kota Indonesia pada masa kolonial Belanda, pendudukan Jepang, dan pasca kemerdekaan. Oleh karena itu, Departemen Ilmu Sejarah UNAIR mengundang penulis, kolektor, dan peneliti kartu pos kuno Indonesia asal Australia, Scott Merrillees, untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswa Ilmu Sejarah mengenai sejarah perkotaan.

Scott memberikan kuliah tamu tentang ‘Jakarta: Building a Machine Time 1860-1980’. Kuliah tamu itu dilakukan untuk mata kuliah Sejarah Perkotaan yang digelar pada Selasa (22/6) dengan menggunakan zoom meeting.

Sejauh ini Scott telah menulis empat buku tentang Jakarta, yaitu Batavia in Nineteenth Century Photograph, Jakarta: Potraits of a Capital 1950-1980, Greetings from Jakarta: Postcards of Capital 1900-1950, dan Faces of Indonesia: 500 Postcard 1900-1945. Ia menulis keempat buku tersebut berkaitan dengan keinginannya untuk menciptakan kembali Kota Jakarta melalui foto, kartu pos bergambar, dan peta.

“Seperti apa Jakarta di masa lalu? Melalui gambar fotografi kita dapat mengetahui bagaimana gambaran Kota Jakarta yang memuaskan pada saat itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Scott menambahkan melalui tiga buku yang ditulisnya itu sama dengan tiga kali mesin waktu. Mesin waktu penting dikarenakan sebagian besar bangunan Kota Jakarta sebelum dekade 1960 telah hancur dan masuk dalam arkeologi perkotaan.

“Hal menarik lainnya ialah terkait dengan evolusi dan perkembangan Jakarta. Apa tahapan perkembangan dan pengaruh utama Kota Jakarta?” tutur Scott.

Selain itu, Scott mengatakan bahwa konsep tempat juga penting mengingat hal ini dapat mengidentifikasi lokasi yang tepat sangat penting.

Dalam kesempatan itu juga, Scott mengatakan terdapat empat jenis ingatan mengenai evolusi dan perkembangan kota, yaitu evolusi dan perkembangan kota, evolusi dan perkembangan daerah dalam kota, evolusi pembangunan di kota, dan evolusi dan perkembangan sebuah perusahaan dan komunitas dalam kota.

“Pada dasarnya, Kota Jakarta dibagi dalam tiga periode yaitu Era VOC 1619-1799, Kolonial Belanda tahun 1800-1942, dan Pasca Kemerdekaan Indonesia tahun 1945-sampai sekarang,” tambahnya.

Berkaitan dengan HUT DKI Jakarta yang ke 494 Tahun, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, M.Hum, selaku moderator mengatakan bahwa kuliah tamu itu tidak berkaitan langsung dengan HUT DKI Jakarta yang jatuh pada hari Selasa (22/6).

“Secara spesifik tidak, tetapi karena semua adalah terkait dengan sejarah sehingga saling singgung-menyinggung,” tutupnya.(*)

Penulis: Dimas Bagus Aditya

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp