Urgensi Investasi R&D

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Siar.com

Penelitian ini memberikan tiga kontribusi pada literatur yang berkembang tentang investasi R&D. Pertama, berbeda dengan penelitian sebelumnya yang berfokus pada karakteristik CEO, penelitian ini juga mempertimbangkan karakteristik CFO. Dengan demikian, penelitian ini memeriksa dampak dari karakteristik CEO dan CFO dalam membentuk investasi R&D di tingkat perusahaan. Kedua, studi sebelumnya telah difokuskan pada hubungan antara kegiatan R&D dan latar belakang teknis para eksekutif dari perspektif pengalaman sains / teknik / inovasi. Penelitian ini menyelidiki hubungan antara sertifikasi akuntansi dan aktivitas R&D, karena penelitian ini yakin profesi akuntansi mempromosikan penghindaran risiko, yang diharapkan terkait dengan investasi yang lebih sedikit dalam aktivitas R&D yang berisiko. Ketiga, mayoritas literatur sebelumnya meneliti masalah R&D di pasar maju. Sejumlah studi baru-baru ini telah meneliti investasi R&D di China, tetapi riset tentang aktivitas R&D di pasar berkembang lainnya masih terbatas. Oleh karena itu, studi ini menambah investigasi faktor-faktor yang terkait dengan investasi R&D di pasar berkembang, seperti Indonesia (Aminullah et al. 2019).

Sampel awal terdiri dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015. Sumber data dalam penelitian ini antara lain laporan tahunan perusahaan dan database ORBIS. Data keuangan diperoleh dari database ORBIS. Data tentang CEO (umumnya disebut Presiden Direktur di Indonesia) dan CFO (umumnya disebut Direktur Keuangan di Indonesia), termasuk tingkat pendidikan dan sertifikasi profesi, serta data untuk variabel tata kelola perusahaan, diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Kumpulan data ini digabungkan dan kriteria pemilihan sampel berikut diterapkan. Pertama, semua perusahaan dari industri keuangan, asuransi dan real estate (SIC 6) dikeluarkan karena perbedaan sifat laporan keuangan mereka. Kedua, setiap observasi tanpa data lengkap dikeluarkan dari sampel. Setelah menerapkan kriteria pemilihan sampel, sampel akhir mencakup 368 observasi tahun perusahaan.

Dalam semua spesifikasi analisis, penelitian ini menemukan bahwa tingkat pendidikan CEO yang lebih tinggi dikaitkan dengan investasi R&D yang lebih tinggi. Hasilnya juga menunjukkan bahwa besarnya hubungan ini meningkat seiring dengan peningkatan tingkat pendidikan CEO. Besarnya kira-kira dua kali lipat dari tingkat sarjana ke master, dan sekali lagi dari tingkat pendidikan master ke doktoral CEO. Hasil ini konsisten dengan Hipotesis 1 dan menunjukkan bahwa CEO dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki wawasan yang lebih kuat, kemampuan kognitif yang lebih tinggi, dan perspektif jangka panjang, yang menghasilkan investasi yang lebih besar dalam aktivitas Litbang. Hubungan antara sertifikasi akuntansi CFO dan investasi R&D juga selalu negatif di hampir semua spesifikasi. Hal ini sesuai dengan Hipotesis 2 dan menunjukkan bahwa CFO dengan sertifikasi akuntansi memiliki tingkat penghindaran risiko yang lebih tinggi, bahkan ketika melakukan tanggung jawab di luar pelaporan keuangan. Preferensi mereka untuk menghindari risiko juga terwujud dalam investasi R&D yang lebih rendah. Hasil untuk tingkat pendidikan CFO dan investasi R&D adalah positif dan signifikan dalam beberapa model, khususnya untuk CFO dengan gelar Master. Namun, hasil untuk hubungan ini tidak sekonsisten yang dilaporkan di atas. Penelitian ini juga menemukan bukti yang sangat terbatas bahwa CEO dengan sertifikasi akuntansi berinvestasi lebih sedikit dalam aktivitas R&D. Hasil utama di sini adalah hubungan yang tidak signifikan.

Singkatnya, hasil penelitian ini memberikan informasi yang berguna bagi pembuat kebijakan di Indonesia dan pasar berkembang lainnya dalam upaya mereka untuk mendorong investasi Litbang dan meningkatkan produktivitas sektor Litbang. Perusahaan dengan CEO yang lebih berpendidikan lebih banyak berinvestasi dalam aktivitas R&D. Perusahaan juga perlu mewaspadai sifat CFO yang menghindari risiko dengan sertifikasi akuntansi untuk memastikan efek negatif yang terdokumentasi pada R&D dikurangi.

Penulis: Prof. Dian Agustia, S.E., M.Si.,Ak., CMA., CA

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Harymawan, Iman; Nasih, Mohammad; Agustia, Dian; Ratri, Melinda Cahyaning; and Nowland, John, CEO & CFO Education and R&D Investment in Indonesia, Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 14(2), 2020, 16-34. doi:10.14453/aabfj.v14i2.3  

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp