Koneksi Politik dan Biaya Ekuitas di Malaysia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Baca Dunia

Penelitian ini menyelidiki hubungan antara koneksi politik dan biaya ekuitas, merupakan perluasan dari literatur patronase politik saat ini, dan penelitian ini menyelidiki lebih lanjut apakah variabel tata kelola perusahaan memoderasi hubungan ini. Kepentingan dalam biaya pembiayaan ekuitas dimotivasi oleh dua pertimbangan utama. Pertama, biaya ekuitas adalah tingkat diskonto yang diterapkan pada arus kas masa depan yang diharapkan perusahaan untuk menentukan harga sahamnya saat ini. Dengan demikian, tingkat pengembalian yang disyaratkan mengingat persepsi investor ekuitas tentang risiko perusahaan. Jika persepsi risiko dari perusahaan yang terhubung secara politik berbeda dengan perusahaan yang tidak terhubung, maka kita harus menemukan bahwa harga ekuitas bervariasi secara sistematis dengan konektivitas politik. Kedua, biaya ekuitas adalah ukuran langsung dari biaya pendanaan ekuitas eksternal, dan dengan demikian, hal itu mempengaruhi keputusan investasi dan keputusan pendanaan (Shleifer dan Vishny, 2003).

Beberapa studi tentang koneksi politik menemukan hubungan positif antara koneksi politik dan kualitas pendapatan. Namun, studi ini menunjukkan bahwa hasil bergantung pada beberapa pengaturan kelembagaan di negara tertentu. Contohnya adalah Batta, Sucre Heredia, dan Weidenmier (2014) menyelidiki bahwa, tingkat risiko pengambilalihan di suatu negara bisa menjadi hubungan positif antara koneksi politik dan kualitas laba karena perusahaan dengan pendapatan tinggi dapat dikenakan perampasan aset oleh pemerintah. . Harymawan dan Nowland (2016) berpendapat bahwa kualitas laba perusahaan yang terhubung secara politik meningkat seiring dengan meningkatnya efektivitas pemerintah. Guedhami dkk. (2014) menyelidiki hubungan antara koneksi politik dan pilihan auditor. Mereka berpendapat bahwa orang dalam di perusahaan-perusahaan yang terhubung ini kemungkinan akan menunjuk 4 auditor besar untuk meningkatkan transparansi keuangan, dan pada saat yang sama untuk menarik investor luar.

Argumen di atas menunjukkan bahwa hubungan antara koneksi politik dan kualitas laba tidak jelas. Dengan demikian, untuk tujuan penelitian pertama, peneliti memprediksi hubungan antara koneksi politik dan biaya ekuitas di Malaysia. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki area di mana atribut tata kelola perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi masalah keagenan yang mempengaruhi biaya modal ekuitas perusahaan. Penelitian ini berusaha untuk menyelidiki sejauh mana ukuran dewan direksi, tingkat direktur independen, dualitas CEO, dan atribut investor institusional mempengaruhi biaya modal ekuitas dalam konteks perusahaan publik Malaysia. Tujuan utama dari tata kelola perusahaan adalah untuk mengawasi kegiatan manajemen dan melaksanakan pengambilan keputusan untuk menjamin bahwa keputusan sesuai dengan tujuan pemegang saham dan pemegang hutang.

Studi empiris telah membuktikan hubungan negatif antara tata kelola perusahaan dan biaya ekuitas. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara variabel tata kelola perusahaan internal dan eksternal dan biaya ekuitas untuk konteks Malaysia. Penelitian ini dilakukan terhadap 2.223 observasi tahun perusahaan yang mewakili 978 perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia dari tahun 1999 sampai 2009. Ukuran perusahaan, leverage, market-to-book ratio dan risiko digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini, yang merepresentasikan karakteristik perusahaan antara pengujian variabel dependen dan independen. Penelitian ini menemukan perusahaan yang terhubung menikmati biaya modal ekuitas yang lebih rendah dengan memberikan dukungan bahwa koneksi di Malaysia dapat membantu dan memberikan dukungan kepada perusahaan tersebut. Hasil dari analisis penelitian ini menunjukkan bahwa investor institusi dan rasio market-to-book berhubungan positif dan signifikan dengan biaya ekuitas. Penelitian ini tidak dapat menemukan dukungan untuk hubungan antara independensi dewan dan biaya ekuitas. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa hasil untuk ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan dan risiko tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya. Temuan ini membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Penulis: Prof. Dian Agustia, S.E., M.Si.,Ak., CMA., CA

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Effiezal Aswadi Abdul Wahab, Dian Agustia, Nurul Azlin Azmi, Iman Harymawan, Rosliza Ramli, Nor Balkish Zakaria (2020). Political Connections, Corporate Governance, and the Cost of Equity in Malaysia. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 10(10): 710-731

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp