FTMM Gelar Webinar, Merespons Maraknya Fenomena Ancaman Siber di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Kemajuan peradaban yang didukung oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa beberapa dampak dan tantangan bagi setiap bangsa. Salah satu contohnya adalah Cyberspace yang lahir dari rahim internet.

Menyikapi hal tersebut, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga yang hadir sebagai wujud pilar keempat, menggelar Seminar Nasional bertemakan “Strengthening Cyber Security Toward Indonesian 5.0 Society”. Seminar ini tak lain bertujuan untuk memberikan edukasi serta sebagai ruang diskusi untuk memberikan rintitan solusi mutakhir yang dipaparkan langsug oleh pakar.

Dihubungi melalui saluran telepon, Prof. Dr. Retna Apsari selaku Wakil Dekan III FTMM menjelaskan bahwa agenda besar ini menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. Di antaranya adalah Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi, M.Kes, Sp.OT (K) Hand (dokter spesialis orthopedi dan traumatologi), Ruben Hattari (Head of Public Policy at Facebook Indonesia & Timor Leste), dan Yutika Amelia Effendi, S.Kom., M.Kom. (dosen Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan FTMM UNAIR).

“Agenda ini akan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt. selaku Dekan FTMM, di ketuai oleh Dr. Retno Sari., M.Sc., Apt,” jelas Prof. Retna pada Sabtu (19/06).

Prof. Retna melanjutkan, semoga acara ini dapat menjadi ruang dialektika yang bermanfaat untuk bangsa. Selain itu, dengan diselenggarakan acara sejenis dapat meningkatkan kesadaran akademisi maupun masyarakat dalam menghadapi tantangan Cyberspace yang ada.

Terlebih, Indonesia telah menjelaskan tentang ancaman siber dalam UU No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Bahwa telah ditetapkan ancaman sistem pertahanan negara terdiri dari ancaman militer dan non militer, termasuk ancaman siber. Mengutip data Indonesian Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (IDSIRTII) terdapat 48,8 juta serangan internet sepanjang tahun 2015.

Tingginya angka kejahatan model peretasan ini tentu menjadi ancaman di tengah menaiknya angka pengguna internet di Indonesia. Ancaman siber tidak hanya menjadi ancaman sektor keamanan dan pertahanan, melainkan juga mengancam berbagai sektor pelayanan publik, ekonomi, dan energi.

Maka, dengan hadirnya FTMM sebagai fakultas baru bidang teknik diharapkan mampu menjadi garda unggul yang membantu Indonesia dalam mencapai tujuan SDGs dan melahirkan pakar-pakar yang kompeten dalam dunia siber. Kelima program studi yang dihadirkan merupakan representasi dari ranah keilmuan yang sangat dibutuhkan dalam menjadi supporting arah kemajuan bangsa.

“Acara ini juga menjadi langkah branding fakultas baru di UNAIR (FTMM, Red). Terlebih pembukaan lima program studi baru mendapatkan respons yang sangat positif dari berbagai pihak,” imbuh Prof. Retna.

Penulis: Divisi HUMAS dan DIGITALISASI FTMM UNAIR

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp