Multiple Drug Resistant Organism (MDRO)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by BukuSekolah Net

Sebelum membahas tentang MDRO, pertama-tama kita ketahui dulu arti istilah MDRO. MDRO adalah mikroorganisme yang multi resisten terhadap antibiotic. Mikroorganisme sendiri punya pengertian organism yang berukuran kecil/micron, yang untuk dapat melihatnya dibutuhkan alat bantu yang disebut mikroskop. Mikroorganisme ini meliputi virus, bakteri, jamur dan parasit bersel tunggal. Dalam bahasan selanjutnya, mikroorganisme yang dimaksud adalah yang bernama bakteri.

Bakteri adalah mikroorganisme hidup yang habitat alaminya berada dimana-mana sepanjang kebutuhan hidupnya terpenuhi. Secara garis besar, kebutuhan hidup bakteri terbagi menjadi 2 (dua) yaitu berupa makanan, dan lingkungan fisik yang sesuai. Karena ke 2 kebutuhan hidup bakteri itu berada dimana-mana, maka bakteri dapat dijumpai di lingkungan  alam sekitar kita dan dapat pula berada pada permukaan dan di dalam tubuh makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatnya, seperti bangsa ikan, bangsa burung, hewan mamalia, manusia. Selama keberadaan bakteri pada dan di dalam tubuh makhluk hidup tidak menyebabkan orangnya sakit, bakteri tersebut dianggap sebagai flora normal. Karena kondisi 2 habitat ini berbeda, tidak mustahil bila jenis/macam/species bakteri antara 2 habitat ini berbeda pula.

Untuk dapat mempertahankan siklus hidupnya, bakteri dilengkapi dengan mekanisme bertahan hidup di lingkungannya masing-masing. Bahkan bila suatu species berpindah dari habitat asalnya, mereka masih dapat terus hidup di habitat yang baru. Dalam hal bakteri itu berpindah ke manusia, membagi bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pendatang (invader) dan kelompok flora normal. Bakteri kelompok pendatang, dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit. Berdasar kemampuan bakteri untuk menyebabkan seseorang sakit, kelompok bakteri terbagi menjadi kelompok pathogen dan kelompok oportunis.

Kelompok patogen disematkan untuk kelompok bakteri yang berhasil menyebabkan hosnya sakit , sedangkan kelompok oportunis disematkan untuk kelompok bakteri yang berhasil menyebabkan hosnya sakit bila hosnya mengalami penurunan sistim kebalnya (immunocompromised host). Bila hos menjadi sakit, dianggap telah terjadi penyakit infeksi. Penyakit ini dapat terjadi karena bakteri penginfeksi mampu mengalahkan sistim imun hosnya sehingga dibutuhkan antibiotic untuk menghambat atau mematikan bakteri penyebab infeksinya. Antibiotic sendiri diartikan sebagai senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme, yang dalam konsentrasi kecil mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.

Ketika antibiotic ini pertama kali ditemukan, ilmuwan yakin bahwa penyakit infeksi akan hilang di akhir abad 20. Namun, faktanya tidak demikian, bahkan ilmuwan dihadapkan pada masalah MDRO terhadap antibiotic yang mereka temukan dan gunakan sebelumnya. Ketergantungan ilmuwan pada adanya/ditemukan antibiotic baru untuk mengatasi MDRO ini tidak terpenuhi karena kecepatan tersedianya antibiotic baru lebih rendah daripada munculnya MDRO.

Terjadinya MDRO dapat dijelaskan dengan 2 (dua) konsep yang berbeda yaitu konsep mutasi dan konsep selective pressure. Menurut konsep pertama, bakteri akan terhambat pertumbuhannya oleh atau bahkan mati pada konsentrasi tertentu suatu antibiotic. Bila konsentrasi tertentu antibiotic itu tidak terpenuhi, maka bakteri akan tetap hidup. Bila paparan demikian berulang, akan memberi peluang ke bakterinya untuk bermutasi menjadi resisten terhadap antibiotic yang digunakan tersebut. Mutasi yang terjadi diperankan oleh gen resistensi yang lokasinya berada di khromosom, atau berada di plasmid. Sekali mutasi terjadi, akan diteruskan ke generasi bakteri selanjutnya secara alami. Bila hal demikian terjadi terhadap beberapa jenis antibiotic, terjadilan bakteri yang MDR.

Menurut konsep ke dua, suatu species bakteri terdiri dari 2 subpopulasi bakteri yaitu subpopulasi sensitive dan subpopulasi resisten. Pada kondisi alaminya, subpopulasi sensitive terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada subpopulasi yang resisten. Ketika seseoarang menerima pengobatan antibiotic, subpopulasi sensitive akan berkurang jumlahnya. Makin lama antibiotic diberikan, subpopulasi sensitive makin tersisa sedikit. Keadaan ini memberi peluang subpopulasi resisten untuk berkembang biak menjadi lebih banyak menggantikan tempat habitat yang ditinggalkan oleh subpopulasi sensitive. Bila antibiotic yang diterima seseorang makin banyak jenisnya, maka subpopulasi resisten juga akan bersifat MDR.   

Setelah memahami uraian di atas, kini sampailah pada contoh-contoh bakteri yang tergolong ke dalam MDR. Untuk memudahkan mengingat, ada kependekan yang bunyinya ESKAPE. ESKAPE ini merupakan singkatan dari Enterococcus faecium, Staphylococcus aures, Klebsiella pneumonia, Acinetobacter baumannii, Pseudomonas aeruginosa, dan Enterobacter. Enterococcus dan Staphylococcus adalah bakteri Gram positif, sedangkan lainnya adalah bakteri Gram negative.

Yang dianggap penting untuk Enterococcus adalah yang bersifat resisten terhadap Vancomycin (VRE). Untuk Staphylococcus, yang dianggap penting adalah Methicillin Resistant Stapylococcus Aureus (MRSA) dan Vancomycin Resistant Staphylococcus Aureus (VRSA); sedangkan untuk bakteri Gram negative, yang dianggap penting adalah yang menghasilkan Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) dan yang menghasilkan Karbapenemase.

Penulis: Eddy Bagus Wasito

Link: Pourmand A, Mazer-Amirshahi M, Jasani G and May L, 2017. Emerging Trends In Antibiotic Resistance: Implications For Emergency Medicine. The American Journal of Emergency Medicine, 35(8):1172-1176. Doi:10.1016/j.ajem.2017.03.010.

Richardson LA, 2017. Understanding and Overcoming Antibiotic Resistance. PloS Biol, 15(8):e2003775, https://doi.org/101371/journal.pbio.2003775.

Tille pm ed., 2017. Bailey and Scott’s Diagnostic Microbiology, 14th ed., Elsevier. St. Louis, Missouri.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp