Konsentrasi Mikroplastik di Air dan Ikan Gambusia affinis yang Diambil dari Sungai Brantas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto Kompas Regional

Sungai Brantas di wilayah Malang menunjukkan penurunan kualitas air akibat kegiatan industri, laju pertumbuhan penduduk, kegiatan perikanan, peternakan, pertanian, dan peningkatan limbah domestic. Penurunan kualitas air terjadi karena pembuangan limbah yang tidak terkendali dari kegiatan di sepanjang sungai yang melebihi daya dukung sungai. Penurunan kualitas air di Sungai Brantas ditunjukkan dengan meningkatnya volume sampah organik dan plastik yang mencemari sungai.

Plastik yang terdegradasi akan menghasilkan fragmen yang lebih kecil dan lebih sederhana dibandingkan polimer yang disebut mikroplastik jika berukuran <5 mm. Mikroplastik didefinisikan sebagai sampah plastik dengan ukuran mikroskopis, mulai dari beberapa milimeter sampai dengan ukuran mikrometer. Mikroplastik tersebar begitu luas di perairan sehingga sulit untuk dideteksi dan menyebabkan jumlahnya semakin meningkat. Mikroplastik di perairan sungai dapat terakumulasi di dalam tubuh organisme atau dicerna oleh berbagai biota perairan karena ukurannya yang kecil dan keberadaannya di dalam ekosistem. Mikroplastik dapat dengan mudah untuk dikonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh organisme air. Mikroplastik berpotensi mengancam lebih serius daripada bahan plastik besar bagi organisme trofik tingkat rendah dan juga dapat mempengaruhi organisme trofik tingkat tinggi melalui proses bioakumulasi. Mikroplastik dapat secara tidak sengaja tertelan oleh organisme seperti ikan karena bentuknya yang mirip makanan.

Ikan merupakan organisme yang umum digunakan sebagai alat pemantauan kesehatan lingkungan perairan dan evaluasi kualitas perairan. Ikan gambusia memiliki persebaran yang luas, sangat toleran, mudah beradaptasi, memiliki tingkat kelimpahan yang tinggi, dan mudah ditangkap di perairan sungai. Penelitian menunjukkan bahwa ikan digunakan sebagai biomonitoring pencemaran mikroplastik di ekosistem air tawar. Mengingat masih jarangnya penelitian pencemaran mikroplastik di Sungai Brantas dengan menggunakan ikan Gambusia affinis sebagai biomonitoring, penelitian ini dirancang untuk mengetahui kelimpahan dan jenis mikroplastik dalam air dan ikan (Gambusia affinis) yang dikumpulkan dari Sungai Brantas di wilayah Malang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan rata-rata mikroplastik pada sampel air adalah sebesar 5593,33 ± 1137,35 partikel/m3 dan pada sampel ikan gambusia sebesar 3,09 ± 0,29 partikel/individu. Mikroplastik pada sampel air didominasi oleh jenis fragmen, sedangkan jenis serat terutama ditemukan pada sampel ikan gambusia. Hasil kelimpahan mikroplastik sampel air dan sampel ikan yang berbeda pada setiap stasiun dipengaruhi oleh penggunaan lahan masing-masing.

Penulis: A. Soegianto; N. R. Buwono; Y. Risjani

Artikel ini telah dipresentasikan pada International Conference on Life Sciences and Technology (ICoLiST 2020)

Dan terbit pada: AIP Conf. Proc. 2353, 030048-1–030048-7; https://doi.org/10.1063/5.0052947

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp