Jalin Kerja Sama dengan UNS, UNAIR Selenggarakan Indonesia Heritage Keempat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pelaksanaan hari pertama In-Herit pada Senin (24/05/21). (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menyelenggarakan acara Indonesia Heritage (In-Herit) keempat secara daring. Acara tersebut dilaksanakan selama tujuh hari mulai Senin-Rabu (24/05/21-02/06/21), dimana pembagiannya yakni selama empat hari di UNAIR dan tiga hari di UNS.

In-Herit itu sendiri merupakan program internasional berbasis budaya. Terdapat 56 peserta yang berasal dari 15 negara dari benua Asia, Eropa dan Afrika, yang meliputi Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Philippines, Brunei Darussalam, Cambodia, Thailand, Yaman, India, Taiwan, Australia, Ekuador dan lain-lain. 

Isu yang diangkat pada In-Herit tahun ini terkait dengan ilmu kesehatan menurut kacamata pengobatan tradisional Indonesia. Melalui acara itu, diharapkan peserta dapat belajar tentang bagaimana obat tradisional berkontribusi terhadap kesehatan di Indonesia. 

“Diharapkan peserta dapat mengenal dan memperoleh wawasan baru tentang berbagai obat tradisional Indonesia termasuk pijat, jamu, makanan tradisional dan lulur,” ucap Prof. Dr. Anwar Ma’aruf, drh., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Vokasi dalam sambutannya.

Pada hari pertama pelaksanaan acara, peserta diperkenalkan dengan pengobatan tradisional di Indonesia dimana materi itu disampaikan oleh Maya Septriana S.Si., Apt., M.Si. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi terkait background pengobatan tradisional di Asia yang disampaikan oleh Ratna Wahyuni, S.Si., M.Kes., Ph.D. saat melaksanakan focus group discussion (FGD).

“Menurut WHO, health traditional dan complementary medicine terdiri dari dua tipe, yaitu Medication (tanaman obat, mineral materials, animal materials) dan non-Medication seperti akupunktur, manual therapist (massage), qigong, taiji, yoga, physical, mental, spiritual dan mind-body therapies,” jelas Maya pada Senin (24/05/21).

Berbeda dengan hari sebelumnya, pada hari kedua peserta melaksanakan kuliah umum terkait pengenalan pijat dasar yang dipaparkan oleh Edith Frederika Puruhito, S.KM., MSc (MedSci), dan terdapat materi latihan gerakan dasar pijat oleh Ario Imandiri, dr., Sp.Ak. Kemudian dilanjutkan dengan materi pengenalan pijat tradisional oleh Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., Ph.D. dan praktek pijat tradisional (pijat jawa) oleh Maya Septriana, S.Si., Apt., M.Si.

Sedangkan pada hari ketiga, peserta mendapatkan materi terkait dengan pengenalan obat tradisional Indonesia (jamu) oleh Rini Hamsidi, S.Farm., M.Farm., Apt. dan pengenalan makanan tradisional Indonesia oleh Edith Frederika Puruhito, S.KM., MSc (MedSci).

Hari terakhir diisi dengan pemaparan materi mengenai pengenalan lulur jawa oleh Rini Hamsidi, S.Farm., M.Farm., Apt., langkah-langkah memakai lulur jawa (lulur) oleh Edith Frederika Puruhito,S.KM., MSc (MedSci), praktek lulur jawa yang disampaikan oleh Dwi Setiani Sumardiko, S.Kep., Ns., M.Si dan ditutup dengan FGD, yang berisi tentang pengenalan pengobatan tradisional dari berbagai negara. (*)

Penulis: Rahma Putri & Adiba Rahmanisa

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp