Pemberian Isi Rumen Sapi Olahan sebagai Pengganti Pakan Alternatif Itik Khaki Campbell

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Popmama

Itik merupakan salah satu unggas yang dapat dijadikan untuk peluang usaha di bidang peternakan yang cukup penjanjikan. Itik menjadi salah satu pilihan usaha penyedia telur dan daging sehingga dapat dijadikan ternak andalan. Salah satu jenis itik yang memiliki kemampuan untuk produksi telur yang cukup tinggi yaitu itik Khaki Campbell. Itik Khaki Campbell memiliki kemampuan produksi cukup tinggi sebanyak 365 butir per tahunnya. Pakan merupakan faktor terpenting dalam menenentukan efisiensi produktivitas ternak. Salah satu kendala dalam beternak unggas yaitu biaya pakan. Proporsi biaya terbesar dalam pengelolaan ternak digunakan untuk pakan 70%. Berbagai upaya diperlukan untuk mencari pakan alternatif salah satunya yaitu pemanfaatan isi rumen sebagai pakan alternatif.

Isi rumen adalah limbah Rumah Potong Hewan (RPH) yang mempunyai potensi sebagai pakan alternatif. Zat makanan yang terkandung dalam rumen meliputi protein 8,86%, lemak 2,60%, serat kasar 28,78%, fosfor 0,55%, abu 18,54% dan air 10,92%. Isi rumen sapi dapat digunakan sebagai pakan ternak dan memberikan hasil optimal, maka perlu diolah menjadi tepung terlebih dahulu sebelum diberikan pada ternak. Penggunaan isi rumen sapi sebagai pakan tidak dapat diterapkan secara langsung pada unggas karena kandungan serat kasarnya yang masih tinggi. Tingginya serat kasar dapat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi, kecernaan pakan, pertambahan bobot badan, dewasa kelamin, produksi telur dan kualitas telur yang dihasilkan. Penurunan serat kasar dapat dilakukan salah satunya dengan cara fermentasi secara biologi menggunakan probiotik. Probiotik yang digunakan dalam penelitian ini mengandung bakteri selulolitik yaitu Enterobacter spp., Bacillus spp., Cellulomonas spp., Actynomices spp.

Perlakuan diberikan pada itik Khaki Campbell umur 24 minggu sebanyak 50 ekor yang diacak menjadi 5 perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 5 itik sebagai ulangan. Itik diberi pakan sebanyak dua kali dalam sehari, pagi dan sore sebanyak 160 g/itik/hari. Perlakuan pakan untuk P0 sebagai kontrol terdiri dari 25% konsentrat, 50% karak dan 25% bekatul. Sedangkan untuk pakan perlakuan P1, P2, P3 dan P4 secara berurutan tepung isi rumen yang telah difermentasi menggunakan probiotik dengan dosis 7,5%; 12,5%; 17,5%, 25% digunakan untuk subtitusi bekatul dan pemberian air minum diberikan secara ad libitum.

Parameter yang diukur adalah: Konsumsi pakan adalah pakan yang diberikan dikurangi pakan tersisa, Produksi telur itik harian, dan Nilai konversi pakan adalah konsumsi pakan dibandingkan dengan berat telur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tepung isi rumen fermentasi dapat digunakan sebagai pakan subtitusi dengan  bekatul  sampai dengan dosis 17,5% pada pakan formula masih dapat mempertahankan nilai konsumsi pakan, produksi telur dan konversi pakan pada itik Khaki Campbell.

Penulis: Tjuk Imam Restiadi, Mochammad Lazuardi, Nurhayati Dwi Astutik, Erma Safitri1*

Link: http://jonuns.com/index.php/journal/article/view/584/581

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp