Alumnus UNAIR di Kejagung Bagikan Tips Lolos Seleksi ASN

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi seleksi ASN. (Sumber: kompascom)

UNAIR NEWS – Pendaftaran seleksi aparatur sipil negara (ASN) sudah dibuka sejak 31 Mei lalu. Antusiasme masyarakat yang tinggi membuat persaingan yang ketat untuk lolos sehingga diperlukan persiapan yang matang. Alumnus Fakultas Keperawatan UNAIR Huda Prabowo membagikan pengalamannya dalam mengikuti seleksi ASN 2019 lalu.

PNS di Kejaksaan Agung tersebut membagikan tips dan trik lolos seleksi ASN. Terdapat berkas administrasi sebagai persyaratan dasar, di antaranya foto 3×4 dengan latar belakang merah, scan ijazah dan transkrip, KTP dan KK, STR bagi tenaga kesehatan, surat lamaran, dan akreditasi sekolah. 

“Untuk surat lamaran tolong diperhatikan tiap instansinya karena ada keterangan tertentu, banyak yang tidak lolos berkas administrasi karena itu,” papar Huda.

Dalam mengatasi hal tersebut Huda memberikan tips membuat catatan untuk detail persyaratan. “Setiap persyaratan harap diperhatikan untuk dicatat atau dibuat checklist tersendiri,” ujarnya dalam Webinar Eksklusif Trik Sukses Tes CPNS 2021 yang diadakan oleh Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan dan Alumni (DPKKA) pada Minggu (13/06/21).

Saat seleksi administrasi, Huda memberikan tips sebagai berikut :

  1. Membaca seluruh persyaratan dengan teliti
  2. Mempersiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan 
  3. Scan menggunakan alat scan yang kualitasnya terbaik
  4. Kompres seluruh dokumen maksimal 500kb
  5. Pastikan seluruh dokumen dapat terbaca dan jelas 
  6. Akreditasi dilegalisir oleh kampus dan didapat saat calon ASN lulus dari kampus
  7. Memastikan pas foto diambil dengan kualitas terbaik dan kepala menghadap ke depan.

Tips Menghadapi Seleksi ala Huda

Huda mengatakan bahwa ia latihan soal minimal tiga jam dalam sehari. Meskipun dalam kesibukan kuliah di Universitas Airlangga, Huda mampu menyisihkan waktu untuk belajar. Ia menggunakan lima hari untuk belajar dengan dua hari untuk meringkas materi dan tiga hari untuk tryout.

“Bagaimana struggle-nya untuk menyisihkan waktu tiga jam di antara tugas yang menumpuk untuk belajar,” ujar alumni Fakultas Keperawatan tersebut.

Di antara jadwalnya yang padat, Huda selalu menjaga kesehatan karena dalam instansi yang dipilih terdapat tes kesehatan.

“Jika teman-teman memilih instansi yang memiliki sub tes SKB Kesehatan yang bersifat menggugurkan, harus jaga kesehatan, baik pola makan, dan olahraga,” terangnya. 

“Jangan sampai nilainya tinggi, berkas sudah lengkap, tapi gagal di tes kesehatan,” imbuh Huda.

Selain itu Huda juga mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan jauh-jauh hari agar saat tes tidak panik. Menurutnya, ketika panik saat tes akan menjadi tidak maksimal.

“Jika kita persiapannya mendadak saat tes itu akan panik, semua yang kita pelajari bisa blank,” ujarnya. 

Huda juga berpesan untuk selalu berbuat baik kepada semua orang. Ia menuturkan mungkin saja yang terkabut bukan doa kita melainkan doa orang lain.

“Saya pesan kepada teman-teman selain usaha dan doa juga berbuat baik kepada orang lain, siapa tau doa orang lain yang diijabah Tuhan,” tandasnya. (*)

Penulis : Tata Feliana W.

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp