Parameter Antropometri dan Carotid Intima-Media Thickness pada Remaja Obesitas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by JP

Obesitas merupakan faktor resiko penyebab penyakit degeneratif seperti diabetes tipe 2, asma, hipertensi, stroke, dan penyakit koroner arteri serta kanker, karena terjadi peningkatan tekanan darah atau hipertensi, ketidak normalan profil lipid dan metabolisme glukosa, yang menjadi penyebab terjadinya penyakit degeneratif tersebut di atas. Kejadian penyakit kardiovaskuler, saat ini cukup mudah dideteksi sejak dini, terutama pada usia anak-anak menggunakan teknologi non-invasif seperti pengukuran ketebalan karotid intima atau carotid intima-media thickness (cIMT), dan diklaim menjadi teknik yang cukup presisi untuk mengetahui abnormalitas arteri karotid atau proses atherosklerosis sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi penyakit kardiovaskuler di usia muda, terutama anak-anak dan remaja. Pada anak-anak obesitas dengan dislipidemia, hipertensi, familial hypercholesterolemia, type 1 diabetes mellitus, dan metabolic syndrome, penggunaan cIMT ini cukup bermanfaat dalam mendeteksi proses awal atherosclerosis pada arteri karotid, karena atherosklerosis disebabkan oleh plak fibrosis, BMI yang besar, hipertensi, tingginya kadar LDL-c, DM, dan rendahnya HDL-c serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alcohol.

 Penyakit kardiovaskuler merupakan pembunuh nomor 1 di negara-negara maju, dan negara berkembang. Deteksi awal atherosklerosis merupakan Langkah penting dalam mencegah perkembangan penyakit ini, sehingga dapat mencegah kematian muda penderitanya.

Sementara itu pengukuran anthropometri sudah banyak digunakan untuk pencegahan obesitas karena murah, sederhana dan cukup akurat, seperti body mass index (BMI) dan waist circumference (WC). Penelitian terhadap 59 anak remaja dengan obesitas di Kabupaten Sidoarjo dengan komunitas anak SMP, menunjukkan tidak ada hubungan antara BMI, WC dan waist-to-hip ratio (WHR) terhadap pengukuran cIMT. Pada penelitian lain, anak-anak dengan obesitas memiliki cIMT yang lebih besar daripada anak normal (0.4 + 0.10 vs. 0.38 + 0.08 cm, p=0.002) dan hal ini berhubungan dengan BMI, WC, HC (hip circumference) dan WHR, dan WC merupakan satu-satunya pengukuran anthropometri cayng secara statistik signifikan dengan cIMT. cIMT yang tinggi (tebal) merupakan tanda awal kejadian atherosklerosis. Pengukuran cIMT pada populasi dewasa menunjukkan bahwa orang tua obesitas atau dengan obesitas sentral beresiko memiliki cIMT yang tidak normal (tebal) masing-masing sebesar 2.5 dan 2.08-kali dibanding orang tua normal, dan hal ini juga dipengaruhi oleh usia, gender, perilaku merokok, riwayat hipertensi dan aktivitas fisik.

Memang saat ini gaya hidup sedenter merupakan salah satu penyebab terjadinya obesitas, yang merupakan gaya hidup tidak sehat. Bahkan para remaja muda juga banyak yang mengkonsumsi rokok. Obesitas dan atherosklerosis dimediasi oleh rendahnya aktivitas fisik di populasi dewasa Korea. Tingkat aktivitas fisik pada anak-anak dan remaja dapat memicu perilaku hidup sehat lain dan mengurangi waktu untuk gaya hidup sedenter, sehingga menurunkan tekanan darh sistole dan diastole, menurunkan lemak tubuh, menurunkan BMI, memperbaiki cardiorespiratory dan profil cardiometabolic. Disarankan anak-anak dan remaja melakukan aktivitas fisik moderat dan berat sehari selama 1 jam dan juga aktivitas yang menguatkan otot dan tulang paling tidak 3 hari dalam seminggu. Juga disarankan mengurangi kegiatan sedenter paling tidak lebih dari 2 jam sehari. Kegiatan sedenter adalah kebiasaan pribadi yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan, seperti penggunaan peralatan elektronik (TV, laptop, videogame) yang memang sangat umum terjadi saat ini.

Aktivitas fisik memiliki peran penting dalam penurunan berat badan karena melibatkan peningkatan pengeluaran energi sebesar 20-50%. Selain aktivitas fisik dan perilaku tidak sehat, konsumsi makanan juga mempengaruhi baik BMI atau obesitas dan cIMT. Pola makanan sehat secara signifikan berhubungan negatif dengan cIMT (β=−0.131, P=0.019) pada anak dan remaja atau dengan kata lain pola makanan sehat dapat mencegah atherosklerosis dan berat badan berlebih/obesitas. Beberapa penelitian menunjukkan cIMT secara signifikan menurun setelah menggunakan diet Mediterania jangka panjang pada anak pre-pubertas yang menderita hiperkolesterolemia. Diet hipokalori dengan indeks glikemik rendah juga sangat bermanfaat pada anak dengan obesitas. Diet-diet tersebut diatas bahkan sangat bermanfaat dalam memperbaiki struktur mikrovaskuler seperti mempengaruhi resting heart rate, kolesterol total dalam darah, profil HDL, dan tekanan darah systole, sehingga dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif.

Penulis: Nur Aisiyah Widjaja, Rendi Aji Prihaningtyas, Meta Herdiana Hanindita, Roedi Irawan, Retno Handajani, IDG Ugrasena

Link artikel jurnal: https://sljch.sljol.info/articles/abstract/10.4038/sljch.v50i1.9398/

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp