Mengenali Perilaku Bayi Dapat Mempererat Interaksi Antara Ibu dan Bayi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by Halodoc

Interaksi ibu dan bayi pada usia dini sejak bayi dilahirkan merupakan aktivitas fundamental yang mempunyai dampak jangka panjang terhadap perkembangan emosi, sosial, kecerdasan dan perilaku anak. Diperkirakan 4 dari 10 bayi mengalami masalah dalam interaksi dengan pengasuhnya. Problem tersebut bisa dipicu oleh perilaku ibu sendiri, ketidaktahuan untuk mengenali perilaku anak, atau ketidak-tepatan cara berinteraksi, yang kesemuanya akan mempengaruhi kualitas interaksi ibu dan bayi.  

Salahsatu komponen terpenting dalam keberhasilan interaksi antara ibu dan bayi adalah pengetahuan dan kepekaan ibu terhadap berbagai perilaku yang ditunjukkan oleh sang bayi, serta bagaimana cara merespons perilaku tersebut dengan baik dan benar. Saat ini dikenal sebuah metode yang dinamakan Sistem Newborn Behavioral Observation (NBO) yang bertujuan untuk meningkatkan daya kepekaan dan pengetahuan ibu terhadap perilaku dan kompetensi bayinya, sehingga memperkuat hubungan yang positif antara orang tua dan bayi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem NBO akan membantu ibu memahami perilaku bayinya dan sekaligus dapat meresponnya dengan tepat dan benar, serta akan meningkatkan rasa percaya diri sang ibu dan mengurangi tingkat depresi ibu saat mengasuh bayinya.

Sebuah penelitian tentang aplikasi NBO pada bayi baru lahir telah dilakukan di RSUD Dr. Soetomo/FK Unair Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem NBO dalam meningkatkan interaksi ibu – bayi dan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang perilaku bayinya ketika berpartisipasi dalam pengamatan ini. Studi ini bersifat potong lintang dengan subyek terdiri atas semua bayi baru lahir dan ibu yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya antara Mei 2019 hingga Januari 2020. Ibu dan bayi akan berpartisipasi dalam NBO antara 1-3 hari setelah melahirkan dan 1 bulan setelah melahirkan untuk NBO yang kedua.

Sistem NBO sendiri terdiri dari 18 item untuk pemeriksaan perilaku dan refleks bayi, dan terbagi kedalam 4 dimensi yang dikenal dengan istilah AMOR: (A) merupakan penilaian sistem autonomik bayi, seperti warna kulit, pola pernapasan, dan berbagai fungsi organ; (M) adalah penilaian sistem motorik atau gerak, yang terdiri dari tonus dari lengan, kaki, dan leher, tingkat aktivitas, kemampuan menghisap, dan refleks memegang; (O) merupakan penilaian organisasi bayi dalam hal kapasitas habituasi, pola tidur, menangis, dan kemudahan ditenangkan; dan (R) adalah responsifitas bayi terhadap berbagai rangsangan visual dan suara serta cara berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 35 ibu dan bayi, didapatkan usia ibu rata-rata adalah 28,51±5,98 tahun, sebagian besar bayi terdiri atas 65,7% laki-laki, dan rata-rata usia kehamilan adalah 38 minggu dengan berat lahir rata-rata 2900 gram. Skor median pengetahuan ibu tentang bayi mereka sebelum sesi NBO adalah 2 (1-6). Setelah sesi NBO, skor median meningkat menjadi 7 (5-10) secara signifikan (p<0,001).

Penelitian ini terbukti memperkuat pendapat bahwa aplikasi NBO pada ibu dan bayi setelah lahir akan meningkatkan pengetahuan ibu tentang perilaku bayi mereka dan tentang cara merespon perilaku bayinya dengan baik dan benar. Hal ini diharapkan akan memperkuat proses interaksi ibu-bayi sejak dini dan berdampak positif jangka panjang terhadap tumbuh kembang sang bayi.

Penulis: Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K)

Informasi detail dari studi ini dapat diakses pada:

Siti Wahyu Windarti, Ahmad Suryawan. Effectiveness of the newborn behavioral (NBO) system in improving mother and infant interaction. Fol Med Indones, Vol. 57, No. 2, June 2021: 1-5

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp