Belajar Mengolah Peluang Sukses Bersama Bang Dzoel

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
BANG Dzoel seusai melakukan pemotretan. (Foto: Istimewa)
BANG Dzoel seusai melakukan pemotretan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Masyarakat umum akrab memanggilnya dengan sapaan Bang Dzoel. Ia adalah seorang fotografer desainer profesional yang luar biasa dan penuh inspirasi. Kali ini ia telah berbagi cerita kepada para mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR).

Kesempatan tersebut tersampaikan pada acara Bincang Fitop bertajuk “Keterbatasan Bukan Hambatan Menjadi Profesional Fotografer”. Acara tersebut diselenggarakan Multimedia Relasi dan HIMAKUA PSDKU Banyuwangi UNAIR pada Jumat (4/6/2021) secara daring.

Ditanya soal pencapaian, Bang Dzoel mengutarakan bahwa hal yang ingin dicapainya adalah bermanfaat bagi orang lain. Menurutnya semua yang ia miliki sekarang itu bukanlah sebuah capaian karena semua itu bersifat tidak kekal. Ia juga berpendapat bahwa sesuatu capaian merupakan hal yang dapat dibawa hingga kehidupan selanjutnya, contohnya seperti membangun pohon amal. 

“Pencapaian saya sangat simpel, cuman satu yaitu bermanfaat untuk orang lain,” ungkapnya.

Hal menarik yang didapatkannya selama menjadi fotografer, yaitu dapat mewujudkan impiannya untuk keliling dunia, dan keinginan tersebut telah tercapai. Bang Dzoel berbagi cerita bahwa ia pernah diundang walikota Istanbul, Turki, untuk mengikuti sebuah acara pameran internasional. Ia beserta crew-nya diberangkatkan dan diberi fasilitas selama satu minggu secara gratis oleh walikota Istanbul, Turki. Dari cerita ini ia berpesan bagi mahasiswa untuk memiliki target pergi belajar ke luar negeri.

“Ayo kita belajar ke luar negeri, kita cari pengalaman sebanyak mungkin ke luar negeri,” katanya.

Lanjut dengan pendapat bang Dzoel terkait masalah seperti stigma negatif, diskriminasi, dan rasa tidak percaya diri merupakan hal yang sejatinya berasal dari diri sendiri. Masalah tersebut yang umumnya membuat seseorang (pemuda) menjadi insecure dan justru lupa untuk selalu bersyukur dengan keadaannya yang sekarang.

“Saya mulai menyadari bahwa semua itu berasal dari diri sendiri, dan ketika mulai bangkit saya lebih percaya dengan kata hati sendiri,” katanya.

“Ibarat fungsi jendela pada setiap sisi rumah untuk melihat sesuatu di luar. Maka kita harus mencoba sesuatu, melihat peluang di berbagai sisi untuk mencapai kesuksesan,” imbuhnya.

Menjadi seorang profesional fotografer tidak perlu dengan modal peralatan mahal. Menurut bang Dzoel keahlian dalam mengolah kreativitas merupakan modal penting untuk menjadi seorang profesional fotografer. Disamping itu ia berpesan juga untuk tidak secara langsung menerima job yang ada, melainkan harus belajar terlebih dahulu untuk melatih kemampuan.  

“Alat itu cuman sebuah media, yang mahal adalah sebuah kreativitas,” cetusnya.

“Kalau saya boleh saran jangan ambil job dulu, belajar fotografi terlebih dahulu. Belajar segitiga eksposure, white balance, picture style, dsb.,” sambungnya.

Semangat dan keinginan mulia telah mengantarkan bang Dzoel mencapai titik yang sekarang. Anggapan orang lain pada segala kekurangan yang ia miliki tidak menjadikannya putus asa dan menyerah. Justru ia merasa yakin bahwa ia memiliki sebuah kelebihan dan terus bergerak maju dengan memanfaatkan semua peluang yang ada.

“Menjadi fotografer merupakan suatu hal yang mudah, menghasilkan foto itu mudah. Menghasilkan seni, itu yang susah,” ujarnya. (*)

Penulis: Muhammad Ichwan Firmansyah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp