Wagub Jatim Dorong Peningkatan Jumlah Mahasiswa Vokasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WAKIL Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (tiga dari kiri); Dekan Fakultas Vokasi UNAIR Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, M.Kes., drh (dua dari kiri); Wakil Rektor AMA UNAIR Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, Drh., DEA (tiga dari kanan) ketika menghadiri acara Meet and Greet Fakultas Vokasi bersama industri dan dunia usaha (4/6/2021). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, melalui Dirjen Vokasi, mendorong peningkatan jumlah mahasiswa Vokasi. Baik dari jenjang Diploma III maupun yang ke depan akan ditransformasikan menjadi Diploma IV atau sarjana terapan. Hal itu disampaikan dalam acara Meet and Greet Fakultas Vokasi UNAIR bersama beberapa industri dan dunia usaha pada Jumat (4/6/2021) kemarin di Hotel Santika, Surabaya.

Seperti diketahui, pihak Gubernur saat ini tengah berupaya meningkatkan SDM dan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang masih rendah. Dekan FV UNAIR Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, M.Kes., drh, mengatakan bahwa arah tujuan FV UNAIR dan program Gubernur tersebut sejalan.

“Ini bisa dinaikkan paling cepat melalui Pendidikan Vokasi. Jadi Pak Wagub kemarin mempresentasikan dengan sangat gamblang bagaimana pengembangan SDM di Jawa Timur yang didukung oleh Vokasi,” ujar Prof Anwar kepada Tim UNAIR News Minggu (5/6/2021).

Menurut Wagub, pembangunan SDM saat ini sangat dibutuhkan, sesuai dengan program yang dicanangkan Presiden Jokowi. Yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Untuk itu, FV UNAIR juga terus mengupayakan berbagai hal dalam mencetak lulusan yang terampil dan berkualitas. Salah satunya dengan memperluas jaringan kerja sama.

Pada kesempatan yang sama kemarin, pihak FV menandatangani MoU kerja sama dengan 30 dunia industri dan dunia usaha (Dudi). Dua di antaranya yakni PT INKA (Persero) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Universitas Airlangga.

Prof Anwar menjelaskan, nantinya BSI akan memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa Vokasi UNAIR selama satu hingga dua semester.

“Program dua semester ini sekaligus mengakomodasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Begitu lulus dari Vokasi, mahasiswa bisa langsung bekerja di berbagai macam tempat, salah satunya mungkin langsung dikontrak oleh BSI,” paparnya.

Selain itu, pihaknya juga mengupayakan kemungkinan adanya program beasiswa dari BSI. Sedangkan dengan PT Inka, Prof Anwar mengatakan bahwa MoU telah dilakukan. Rabu mendatang, pihaknya akan bertolak ke Madiun guna menindaklanjuti kesepakatan tersebut.

“Kalau kita kerja sama dengan industri dan dunia kerja, kita tahu mereka ingin SDM yang bagaimana, yang kemudian kita ramu dalam kurikulum. Kita siapkan salah satunya melalui berbagai kegiatan praktik di industri dan dunia kerja. Jadi nantinya secara otomatis lulusan Vokasi sangat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Dudi,” imbuhnya.

Besar harapan Prof Anwar bahwa FV UNAIR dapat benar-benar menciptakan alumni yang siap bekerja dengan terampil. Artinya mereka siap bekerja tanpa harus melalui pelatihan lagi.

“Kami ingin lulusan vokasi masa mencari kerjanya tidak lebih dari 3 bulan. Karena pendidikan vokasi berusaha membekali keterampilan sesuai dengan yang diharapkan oleh industri dan dunia kerja,” harapnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp