Minim Kajian, Dosen FKG UNAIR Tulis 3 Buku Terkait Kajian Kraniofasial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Cover ketiga buku yang ditulis Dr. I Gusti Aju Wahju Ardani, drg., M.Kes., Sp.Ort.

UNAIR NEWS – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. I Gusti Aju Wahju Ardani, drg., M.Kes., Sp.Ort merilis tiga buku baru terkait kajian kraniofasial. Menariknya, Dr. Ardani mengungkapkan bahwa kajian tersebut ternyata masih minim dipelajari di Indonesia.

Ilmu kraniofasial sendiri secara umum merupakan ilmu bedah plastik yang membentuk dan memperbaiki fungsi dan penampilan seseorang pada tulang wajah, kepala, dan jaringan lunak. Menyoroti kajian tersebut, ketiga buku itu diluncurkan secara bersamaan pada Mei 2021 oleh Airlangga University Press (AUP).

Buku pertama berjudul “Dasar Pertumbuhan Kraniofasial Setelah Kelahiran” yang memuat teori-teori dasar mengenai pertumbuhan wajah. Buku kedua berjudul “Teori Pertumbuhan Tulang Kraniofasial”, sementara buku ketiga berjudul “Pertumbuhan Kraniofasial Setelah Kelahiran”.

Ketiga buku tersebut berusaha menyoroti teori-teori pertumbuhan tulang yang selama ini ternyata masih belum banyak dikaji di Indonesia. “Bahan bacaan tentang kraniofasial di Indonesia umumnya masih didominasi buku dan kajian dari negara-negara Barat. Padahal, setiap bangsa dan ras memiliki karakteristik tulang wajah yang berbeda-beda,” imbuh dosen Departemen Ortodonsia tersebut.

Selain sebagai bahan bacaan, buku yang ditulis hanya dalam waktu tiga bulan itu ternyata juga bermanfaat untuk materi perkuliahan dan referensi kajian di bidang kraniofasial. Apalagi buku kedua secara khusus membedah berbagai teori kraniofasial yang masih berpotensi untuk didalami dan dikembangkan.

“Ilmu perkembangan tulang wajah memang sangat kompleks. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengembangkan teorinya. Makanya beberapa kolega dan alumni ternyata ada yang mengontak, ingin meminta buku ini dan menggunakannya untuk keperluan kuliah atau penelitian,” jelasnya.

Dosen FKG UNAIR Dr. I Gusti Aju Wahju Ardani, drg., M.Kes., Sp.Ort

Meski mendapat respon yang positif, Dr. Ardani sendiri menceritakan bahwa buku tersebut membutuhkan proses editing selama satu tahun sebelum dapat dirilis. Ketiga buku itupun awalnya adalah satu kesatuan. Namun karna jumlah halaman yang terlalu banyak, akhirnya dibagi menjadi tiga bagian.

Pada sisi lain, buku tersebut sejatinya menjadi cita-cita lama Dr. Ardani yang memang sangat tertarik dengan kajian kraniofasial. “Tidak banyak akademisi yang tertarik dengan bahasan ini. Tapi karena ada tuntutan akademis dan keinginan beberapa mahasiswa saya akan materi yang lebih mudah dipahami, akhirnya saya mengeksekusi mimpisaya ini,” ceritanya.

Dr. Ardani sendiri berharap ketiga buku tersebut mampu berkontribusi pada pengembangan kajian kraniofasial di Indonesia, seperti halnya negara-negara Barat. Selain itu, buku ini membangun satu kesatuan teori yang diharapkan dapat menjadi referensi akademis yang berguna bagi insan kedokteran gigi nasional.

Bagi mereka yang ingin mendapat buku itupun bisa langsung menghubungi Dr. Ardani maupun membeli akses e-book di Google Books. Proses pencetakan hardcopy kini sedang berlangsung mengikuti antusiasme beberapa kolega di kedokteran gigi yang ingin menggunakan buku tersebut sebagai acuan akademis.

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia mendorong seluruh civitas akademika berkontribusi kepada masyarakat luas. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp