Pahami Daerahmu, Siapkan Sejak Dini Penanggulangan Bencana

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh BNPB

UNAIR NEWS – Belakangan ini, Indonesia sering kali tertimpa bencana. Khususnya bencana alam, seperti gempa bumi. Hal tersebut, mengharuskan kita sebagai masyarakat lebih waspada dan sigap menghadapinya.

Pakar Manajemen Bencana UNAIR Dr. Arief Hargono, Drg., M.Kes menjelaskan bahwa letak geografis Indonesia yang dikelilingi tiga lempeng tektonik aktif dan deretan gunung api aktif yang merupakan bagian dari ring of fire membuat Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. Pemahaman, kesadaran, kesiapan, dan ketangguhan dalam menghadapi bencana wajib dimiliki semua penduduk di Indonesia.

“Keluarga menjadi komponen strategis dan menjadi salah satu fokus dalam penanggulangan bencana. Keluarga harus dibekali dengan pemahaman tentang risiko bencana, pengenalan rumah aman bencana, kemampuan dalam perencanaan keluaga untuk siaga bencana, dan pemahaman mengenai peringatan dini bencana serta evakuasi mandiri,” tukas Arief pada Jumat (28/05).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai perwakilan pemerintah, kini tengah mengembangkan program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) yang bertujuan mengedukasi keluarga tentang ancaman dan risiko bencana serta mengetahui cara menghindari dan mencegah bencana

Selanjutnya, Arief memaparkan tentang antisipasi bencana tidak hanya dilakukan saat bencana tersebut terjadi. Namun, dilakukan secara multisektor dan komprehensif. Hal tersebut meliputi pelestarian lingkungan, bangunan tahan gempa, pengembangan peringatan berbasis kearifan lokal, analisis risiko bencana hingga aspek kebijakan yang mendukung upaya kesiapsiagaan bencana.

Selanjutnya, ia menjelaskan tentang peringatan bencana yang dapat disampaikan melalui alat tradisional seperti, kentongan dan pengeras suara di rumah ibadah. Maupun yang canggih seperti inaRISK yang dikembangkan oleh BNPB. Alat seperti tide gauge juga dapat dipasang di lokasi yang rawan tsunami.

“Awareness masyarakat sangat penting dalam peringatan bencana ini. Jika memiliki gadget, sebaiknya lengkapi dengan aplikasi informasi bencana,” pesannya.

Arief juga membagikan tips bagi masyarakat yang hidup berdampingan dengan bencana. Ia berpesan, masyarakat harus mengenali risiko bencana yang berpotensi terjadi di daerah tinggal.

“Masyarakat perlu menetapkan jalur evakuasi, menetapkan titik kumpul, dan menyiapkan tas siaga bencana yang berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar. Masyarakat juga harus memastikan memiliki kemampuan dan fasilitas untuk menerima informasi peringatan dini, serta mencatat nomor-nomor penting,”jelasnya.

Selain itu, individu juga harus mengenali bagian dalam rumah yang dapat dijadikan perlindungan dan menghindari bagian rumah yang berisiko saat terjadi bencana. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa sebaiknya membangun rumah aman gempa biasa disebut retrofitting, yaitu proses modifikasi bangunan yang kuat menanggung beban gempa, dibangun mengikuti kaidah dan teknik yang aman, kuat dan harmoni terhadap alam

“Penataan ruang juga perlu diperhatikan. Misalnya menjauhkan lemari yang tinggi dan barang pecah belah dari tempat tidur, tidak meletakkan benda berat di atas lemari. Dan bagi yang memiliki keluarga dengan disabilitas wajib mempersiapkan dan meletakkan alat bantu yang dibutuhkan, agar mudah dan cepat dibawa ketika terjadi bencana,” pesannya.(*)

Penulis: Alysa Intan Santika

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp