FKp UNAIR Ulas Standar Layanan Perioperatif Berbasis Inovasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ong Swee Leong, PhD saat memberikan kuliah tamu pada mahasiswa magister dan doktoral keperawatan via Zoom Meeting. (Foto: Adelya Salsabila Putri)

UNAIR NEWS – Sebagai wujud kerja sama antara Universitas Airlangga dengan School of Nursing Science, Faculty of Medicine, Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia, Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga  (FKp UNAIR) menggelar kuliah tamu yang diisi oleh Ong Swee Leong, PhD. Kuliah tamu yang digelar via Zoom Meeting tersebut membahas mengenai Models and Standards of Perioperative Service in Innovation-based Nursing.

Acara yang diadakan pada Jum’at (28/5/2021) tersebut dihadiri oleh 36 mahasiswa dari program studi Magister dan Doktoral Keperawatan. Dalam acara tersebut, ia menyatakan bahwa layanan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. Saat ini, aplikasi perawatan kesehatan berubah dengan cepat sehingga perlu adanya suatu layanan perioperatif dalam keperawatan berbasis inovasi.

“Keperawatan perioperatif dipraktikkan pada lingkungan yang berteknologi maju dan bergerak cepat, bukan hanya pekerjaan teknis, namun juga sangat memerlukan keterampilan dan pengetahuan dalam merawat pasien saat sebelum, selama, dan setelah operasi,” ungkapnya.

Menurutnya, pentingnya pengetahuan ilmiah saat ini telah meningkat dan aplikasi perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perencanaan praktik keperawatan, penyerahan dan evaluasi penggunaan strategi inovatif adalah beberapa faktor kunci yang secara langsung memengaruhi kualitas layanan.

“Inovasi adalah alat terpenting untuk meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan keberlanjutannya,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa terdapat dua tipe inovasi, yang pertama ialah inovasi produk yang berarti kreasi dan pengenalan dari barang atau jasa yang baru atau lebih baik dari barang atau jasa sebelumnya. Kemudian yang kedua adalah inovasi proses yang berarti implementasi dari cara baru untuk meningkatkan produksi atau metode pengiriman secara signifikan.

“Mengapa inovasi itu sangat penting? Karena sebagai pemeliharaan dan peningkatan kualitas pelayanan dan perawatan kesehatan, menanggapi tuntutan yang berkembang dalam layanan kesehatan IT, mengatasi kekurangan tenaga kerja global, serta mengembangkan spesialisasi klinis keperawatan,” ungkapnya.

Pendidikan keperawatan harus berinovasi dan berkolaborasi untuk fokus pada keunikan peran keperawatan perioperatif, baik dalam keperawatan dan disiplin terkait pembedahan dan anestesi dalam mempromosikan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi.

“Terdapat tiga bidang inovasi pada keperawatan, yaitu pendidikan, klinis, serta penelitian. Salah satu contoh pada bidang klinis seperti penggunaan robot, pencetakan organ 3D, keyboard 4D -holografik dan virtual yang segera menjadi kenyataan di lingkungan perioperatif.,” tandasnya.

Inovasi keperawatan perioperatif adalah kunci untuk perbaikan dan kemajuan dalam sistem kesehatan di seluruh dunia, perawat perioperatif dapat menjadi ahli dalam teknologi dan perawatan dalam tiga fase pengalaman pembedahan.

“Siapa tahu mungkin Anda semua memiliki ide inovatif sendiri. Sebagai perawat hari ini dan besok, kita masing-masing memiliki kesempatan untuk merintis perubahan,” pungkasnya.

UNAIR sebagai universitas terbaik di Indonesia mendorong seluruh civitas akademika untuk selalu berwawasan dan berdaya saing global. (*)

Penulis: Adelya Salsabila Putri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp