Dosen Pariwisata UNAIR : Destinasi Wisata Jawa Timur Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Medcom.id

UNAIR NEWS – Pelarangan mudik lebaran 2021 rupanya dibarengi oleh kebijakan tetap dibukanya tempat wisata dan rumah makan. Kebijakan yang terkesan kontradiksi ini tentunya perlu dipertanyakan dari segi pelaksanaan protokoler kesehatan demi menghindari penyebaran virus COVID-19. Untuk itu, Novianto Edi Suharno, SST.Par., M.Si. selaku pakar pariwisata UNAIR memberikan tanggapan dan evaluasi dari perspektifnya terhadap destinasi wisata yang tetap buka saat libur lebaran kemaren.

Dosen D3 Pariwisata Universitas Airlangga (UNAIR) menyampaikan beberapa kota wisata di Jawa Timur sangat berpotensi menjadi tempat kerumunan selama libur lebaran kemaren. “Di Jawa Timur, ada beberapa daerah yang bisa dikatakan sebagai primadona, sebut saja kota Batu dan Wisata Bahari Lamongan yang sangat potensial mengundang orang berbondong-bondong datang,” ungkapnya.

Namun, dengan adanya kebijakan dari pemerintah provinsi Jawa Timur untuk melakukan pengetatan di wilayah perbatasan, pengunjung yang datang kebanyakan berasal dari daerah itu sendiri. “Dari hasil pengamatan lapangan, Saya melihat kota wisata tetap didatangi oleh wisatawan, namun rata-rata pengunjung berasal dari daerah itu sendiri,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa tempat-tempat wisata di Jawa Timur telah menerapkan instruksi dari kementerian pariwisata berkaitan dengan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Hal itu bisa terlihat jelas, utamanya dalam pembatasan jumlah dan monitoring protokoler kesehatan.

Novianto Edi Suharno, SST.Par., M.Si. selaku pakar pariwisata UNAIR. (Foto: Dokumen Pribadi)

Sedangkan untuk rumah makan yang kerap kali dijadikan tempat untuk buka puasa bersama, telah menaati aturan batasan 50% dari kapasitas jumlah normal. Novianto juga menyebutkan adanya sertifikat CHSE yang dikeluarkan Kemenparekraf, sebagai jaminan penerapan protokoler kesehatan. ”Sertifikat CHSE bagi rumah makan dan hotel menjadi salah satu tolak ukur orang yang akan datang,” ungkapnya.

Di libur lebaran kemaren, Novianto juga mengungkapkan banyaknya promosi dan diskon menjadi strategi tersendiri bagi hotel untuk mendapatkan pengunjung. ”Banyak keluarga yang tidak mudik dapat melakukan quality time bersama keluarga di hotel tersebut,” jelasnya. Dengan banyaknya pilihan, melihat penerapan protokol kesehatan melalui sertifikat CHSE dapat menjadi pertimbangan untuk memilih destinasi wisata yang aman.

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia mendukung seluruh civitas akademika untuk berkontribusi kepada masyarakat luas.

Penulis : Stefanny Elly

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp