Kiat Memulai Bisnis Klinik Dokter Hewan Ala Alumni FKH

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sancaka Chasyer Ramandinianto, drh., M.Si. owner Lingkar Satwa Animal Care saat memberikan materi di Veterinary Entrepreneur Talk (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Ada beberapa komponen penting yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas ekonomi di bidang klinik hewan diantaranya yaitu memiliki keilmuan serta memahami keterampilan yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan hewan. Kedua, dapat menciptakan sistem manajemen yang sesuai dalam menjalankan aktivitas ekonomi utamanya dari administratif, standar teknis hingga sumber daya manusia serta menciptakan lingkungan dengan habit yang positif guna memupuk visi misi bersama yang tertuang dalam work habit.

Dalam kegiatan Veterinary Entrepreneur Talk, BEM FKH UNAIR (23/05/2021), Sancaka Chasyer Ramandinianto, drh., M.Si. owner Lingkar Satwa Animal Care menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pemula yang ingin merintis bisnis klinik hewan. 

Dokter Sancaka menyebut, Lifecycle Business Model terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: Seed Phase yaitu menyusun ide bisnis dan memilih partner untuk implementasi. Kemudian Start Up Phase yaitu menyajikan produk utama kepada market dan melakukan evaluasi. Selanjutnya Growth and Establishment Phase yang berarti peningkatan jumlah klien, SDM dan automatisasi sistem kerja.  Expansion Phase dalam kata lain ekspansi produk dan jangkauan pelayanan. Serta Maturity Phase atau Stabilitas penjualan, Profitable dan Kompetitif.

“Memilih partner bisnis yang tepat memiliki proporsi 70% start fase seed yang ideal,” ujarnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjutnya, adalah melakukan berbagai pendekatan. Pendekatan berbasis sumber daya atau mengikutsertakan partner yang memiliki sumber daya pelengkap yang dibutuhkan dalam implementasi. Pendekatan berbasis relasional dengan melibatkan partner yang memiliki potensi jangka panjang sebagai konektivitas bisnis dalam optimalisasi atau pengembangan sektor usaha.

“Pendekatan berbasis kompetensi yaitu dengan melibatkan partner yang mumpuni dalam kompetensi utama bisnis sebagai QC produk atau pelayanan utama dalam bisnis,” papar Alumni FKH UNAIR.

Kunci utama memulai bisnis klinik dokter hewan adalah pemahaman regulasi. Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Permentan/OT.140/1/2010 terdapat kategori pelayanan jasa medik veteriner yaitu Praktik transaksi terapetik  (Dokter Hewan Praktik Mandiri, Dokter Hewan Praktik Bersama, Klinik Hewan, Rumah Sakit Hewan, Rumah Sakit Hewan Khusus Pusat / Pos Kesehatan Hewan).

“Praktik konsultasi kesehatan hewan pelayanan jasa medik veteriner kategori praktik transaksi terapetik, dapat diikuti dengan kegiatan ambulatoar dan/atau kunjungan praktik konsultasi kesehatan hewan disesuaikan dengan jenis hewan yang ditangani, seperti  hewan kecil (anjing dan kucing), hewan besar (ternak ruminansia, ternak monogastrik), hewan laboratorium,  satwa liar dan hewan kebun binatang, hewan akuatik, dan/atau unggas dan satwa harapan,” tandasnya.

Hal lain, sambungnya, yang menjadi salah satu kelemahan klasik mayoritas vet klinik konvensional adalah lemahnya kerapian administrasi, baik surat hingga Medical Record History. Saat ini, perkembangan cukup pesat seiring dengan digitalisasi manajemen. Indikator perkembangan usaha dan evaluasi menyeluruh serta perencanaan pengembangan dapat ditentukan saat memulai bisnis klinik hewan.

“Diakhir saya berpesan, saat profesionalitas keilmuan dan keterampilan profesi dipertemukan dengan pemahaman bisnis, pasti akan tampak jurang pemisah yang luas, namun jika jurang tersebut terjembatani dengan baik dan ideal maka akan menjadi sumber nilai yang tidak terbatas,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Suryadiningrat

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp