Hadirkan TikTokers, HIMAKUA UNAIR Banyuwangi Kenalkan Potensi Bisnis Jarrarium

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Acuario Pets

UNAIR NEWS–  Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) PSDKU UNAIR di Banyuwangi Minggu (23/05) lalu, menggelar Webinar tentang Jarrarium dan Terrarium serta potensi usahanya. Pengusaha muda sekaligus pembuat konten di Platform Tik-Tok (TikTokers), Hendra Kusuma hadir sebagai narasumber pada webinar bertajuk “Aesthetic Jarrarium and Terrarium, Low Budget For Big Profit” tersebut.

Diwawancari UNAIR NEWS, Ketua Pelaksana Webinar Devia Rus Widiya mengungkapkan, selain untuk mengenalkan jarrarium dan terrarium dan peluang usahanya, webinar ini juga harapanya dapat memberikan wawasan serta motivasi kepada peserta yang ingin memulai berbisnis dibidang ini serta branding UNAIR Banyuwangi. 

“Dengan Bang Hendra yang merupakan Tiktokers terkenal sebagai narasumber, selain dapat menginspirasi peserta, event ini juga menjadi ajang branding PSDKU UNAIR Banyuwangi khususnya Prodi Akuakultur ke masyarakat luas,” ungkap Mahasiswa Akuakultur angkatan 2019 tersebut.

Selain webinar, lanjutnya, nanti juga akan diadakan praktik pembuatanya secara langsung dalam program Aquacare yang juga akan dipandu oleh Hendra serta mahasiswa Akuakultur UNAIR Banyuwangi.

“Harapanya tentu supaya peserta tidak hanya mendapatkan teorinya saja, namun juga tau implementasinya,” jelas Devia. 

Dalam pemaparanya Hendra menjelaskan bahwa Jarrarium bisa disebut mini Aquascape. Keduanya sama-sama membuat ekosistem alam dalam media buatan namun dengan wadah yang lebih kecil seperti dalam Jarr atau botol dan soliter. 

“Sedangkan terrarium berbeda, terrarium lebih seperti membuat daratan/taman mini dalam wadah kaca tanpa diisi air, hanya cukup suasana lembab untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan yang ditanam,” ungkap Hendra.

Tiktokers dengan nama akun Icepresso tersebut mengungkapkan bahwa selain pembuatanya yang lebih murah, perawatanya tidak sesulit aquascape.

“Karena komposisi biotanya tidak banyak, Jarrarium tidak memerlukan aerator dan CO2 seperti halnya aquascape, bahkan filter air dan lampu juga tidak diperlukan, kita cukup mengganti air untuk membersihkan kotoran supaya tampak bersih,” ungkapnya.

Pada akhir, ia mengungkapkan bahwa peluang berbisnis jarrarium saat ini cukup potensial untuk dicoba, karena selain dengan modal yang kecil bisa mendapatkan keuntungan besar, masih belum banyak yang mengembangkan. Kita bisa dengan menjual alat dan bahanya atau menjual jarrarium yang sudah jadi.

“kalau aquascape mungkin kebanyakan orang malas untuk merawatnya sehingga jarang peminat dari masyarakat umum, kalau ini bisa menjadi hiasan rumah untuk menghilangkan stress tanpa perawatan yang sulit, itu dapat menjadi sebuah peluang bagi yang ingin mencoba bisnis ini,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp