Persiapan Sejak Dini Antar Pamela Jadi Mawapres UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pamela Handy Cecilia, mawapres I UNAIR. (Foto: Dokumen Pribadi)

UNAIR NEWS – Pamela Handy Cecilia raih peringkat satu dalam ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Universitas Airlangga (Mawapres UNAIR). Ajang tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) UNAIR pada tanggal 10 Mei 2021 secara daring.

Diakui oleh Pamela, sapaan akrabnya, bahwa menjadi mawapres UNAIR adalah impiannya sejak masih menjadi mahasiswa baru (maba). Impian tidak serta-merta menjadi angan bagi Pamela. Dari situ, ia mulai mencari tahu mengenai kiat-kiat yang perlu disiapkan untuk menjadi mawapres.

Untuk dapat menjadi mawapres, tidak hanya berbicara mengenai banyaknya prestasi kejuaraan. Beberapa aspek lain seperti pengalaman di konferensi internasional, organisasi, serta publikasi artikel ilmiah di jurnal internasional terindeks scopus juga dapat menjadi penunjang. Hal itulah yang selanjutnya dipersiapkan Pamela.

“Sejak maba, saya aktif mengikuti kompetisi, organisasi, dan menulis berbagai artikel ilmiah. Tujuannya agar ketika seleksi mawapres sudah dibuka, maka saya siap untuk itu,” ungkapnya. Semua hal itu dilakukannya dengan seimbang dan menerapkan skala prioritas sesuai kebutuhan.

Pamela juga membagikan tips untuk menjadi mawapres. Menurutnya, hal paling penting yakni mempersiapkan diri sedini mungkin. “Langkah kaki temen-temen yang lebih dahulu (walaupun hanya satu langkah), mungkin akan sangat menentukan keberhasilan,” jelasnya.

Perjalanan menuju impian memang tidak mudah, perlu adanya niat dan tujuan kuat. Seperti halnya dengan Pamela, dua hal tersebut (niatan dan tujuan kuat, Red) selalu menjadi motivasinya, terlebih saat dirinya mulai kehilangan fokus.

Kesuksesan yang ia raih sekarang, bukan berarti membuatnya selalu luput dari kegagalan. “Satu hal yang pasti, kegagalan merupakan batu loncatan untuk membuat kita menjadi individu yang lebih baik dan mengantarkan pada keberhasilan,” tuturnya. Dengan mengingat perjuangan keluarganya selama ini adalah caranya untuk bangkit dari kegagalan dan menjadi semangatnya meraih kesuksesan.

Gadis kelahiran tahun 2000 tersebut menyadari, bahwa kegagalan terkadang membuat kita menjadi down dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Namun menurutnya, hal yang lebih penting adalah mengusahakan sesuatu dengan ikhlas dan tidak berharap pada akhir yang indah. “jika kita jatuh maka terus lakukan hal terbaik yang kita bisa untuk bangkit dan untuk hasil akhirnya biarlah Tuhan yang menentukan,” tambahnya.

Meskipun saat ini ia telah mencapai impiannya untuk menjadi mawapres, namun masih ada tujuan lain yang ingin diraihnya. Salah satu tujuannya yakni dalam bidang karir.

Bersama dua temannya, Pamela mengembangkan bisnis peralatan kedokteran gigi bernama Aether Dental Store. Kedepannya, ia berharap dapat turut memperkerjakan beberapa mahasiswa kedokteran gigi lainnya yang memiliki kendala dalam memenuhi kebutuhan alat perkuliahan. Selain itu, Pamela juga berkeinginan untuk memiliki talkshow kesehatan gigi dan mulut yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu mengenai persiapan seleksi mawapres nasional pada Bulan Mei hingga Agustus, Pamela telah mempersiapkan segalanya. “Saya mohon doanya juga ya kepada teman-teman semua agar dapat mengikuti seleksi hingga akhir Agustus dan memberikan hasil yang terbaik untuk almamater tercinta, Universitas Airlangga,” pungkas mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) tersebut.

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia mendorong seluruh mahasiswa untuk berprestasi baik di level regional, nasional maupun internasional. (*)

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp