Kontribusi PUSPAS Bantu UNAIR Raih 90 Besar THE Impact Ranking No Poverty

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DISKUSI PUSPAS UNAIR dengan pengelolaan wakaf pada Desember 2020. (Foto: Wildan Suyuti)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) kembali meraih prestasi membanggakan dengan masuk 90 besar perankingan Times Higher Education (THE) Impact Rankings bidang No Poverty. Ranking ini menilai kualitas perguruan tinggi dalam segi Sustainable Development Goals (SDGs).

Salah satu instansi yang kemudian berperan dalam raihan tersebut adalah Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) UNAIR. PUSPAS sendiri menjadi lembaga yang didirikan UNAIR untuk berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua PUSPAS UNAIR Dr. Wisudanto, S.E., M.M. CFP., ASPM mengungkapkan bahwa sejak awal memang telah diproyeksikan untuk mendukung aktivitas SDGs universitas di bidang no poverty, zero hunger, quality education, gender equality, dan beberapa poin lain yang terkait dengan aksi sosial.

Selain itu, imbuh Dr. Wisudanto, setahun terakhir PUSPAS memang semakin menggencarkan kegiatan sosialnya, khususnya dalam upaya menangani pandemi. “November kemarin kami bekerja sama dengan Ikatan Alumni UNAIR untuk membuat dan membagikan satu juta masker. Begitu pula penyaluran donasi Covid-19 lebih dari 13 Miliar bagi Rumah Sakit Universitas Airlangga,” jelasnya.

Pada awal pandemi, PUSPAS juga telah menyalurkan 600 paket bantuan sembako bagi para lansia dan pekerja yang terdampak Covid-19. PUSPAS kini juga aktif bekerja sama dengan Sedekah Squad untuk penyaluran rutin 200 bungkus nasi setiap hari Jumat. Rata-Rata setisp bulan Puspas menyalurkan bantuan Pendidikan untuk 60 orang mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial.

“Kami pun secara aktif terlibat dalam penggalangan dana bencana serta kini tengah mengaktifkan mobil GeNose yang ditujukan untuk layanan tes Covid-19, distribusi bantuan, serta menjemput donasi bagi masyarakat umum,” imbuhnya dalam wawancara bersama UNAIR News, Kamis (20/05/2021).

Tidak berhenti sampai di situ, kini PUSPAS juga tengah berusaha merangkul berbagai usaha kecil menengah (UKM) di UNAIR yang terdampak pandemi. “Kami akan bekerja sama dengan Koperasi Abada untuk membangkitkan kembali UKM kantin Mahasiswa di UNAIR yang telah banyak tutup. Rencananya akan kita arahkan resegmentasi pasar ke masyarakat umum dengan menggunakan aplikasi,” paparnya.

Meski dalam operasionalnya harus berhadapan dengan pandemi, namun Dr. Wisudanto menegaskan berbagai langkah tersebut dijalankan tim PUSPAS dengan penuh ikhlas dan tanggung jawab. Terlebih, semua personil PUSPAS harus terjun langsung berjibaku bersama masyarakat. Dr. Wisudanto juga turut berterima kasih terhadap bantuan dari jajaran petinggi UNAIR, mitra, mahasiswa, dan sahabat PUSPAS yang tersebar di berbagai daerah. Capaian 90 besar dalam bidang No Poverty THE Impact Rankings sendiri dipandang sebagai buah kerja sama dari seluruh pihak.

“Peran universitas dalam SDGs termasuk pengentasan kemiskinan sebenarnya tanggung jawab semua civitas, tidak hanya PUSPAS. Tapi kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terdepan dalam mengimplementasikan SDGs di UNAIR,” tandasnya. (*)

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya kepada masyarakat luas, negara dan bangsa Indonesia.

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp