S1 Kedokteran UNAIR Terapkan Kuliah Hybrid dan Blended

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana perkuliahan S1 Kedokteran UNAIR Terapkan Kuliah Hybrid dan Blended. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Berbagai adaptasi telah dilakukan selama pandemi Covid-19 termasuk dalam bidang pendidikan. Terkait hal tersebut, pada Rabu hingga Kamis (19-20/05/21), mahasiswa semester enam S1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode kuliah hybrid khususnya pada blok keterampilan medik 4.

Rimbun, dr., M.Si., selaku penanggung jawab blok keterampilan medik 4 program studi S1 Kedokteran menjelaskan jika merujuk pada surat edaran Rektor UNAIR tentang pelaksanaan proses belajar mengajar semester genap 2020/2021, maka yang dimaksud pembelajaran hybrid adalah kombinasi dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) dalam satu pertemuan.

“Jadi, pada hari Rabu (19/05/21), dosen memberikan materi dan peragaan keterampilan medik secara live dengan dihadiri 32 mahasiswa di Ruang Kuliah Propadeus, sedangkan 229 mahasiswa lainnya mengikuti melalui platform zoom meeting dan tetap dapat berinteraksi langsung dengan dosen,” jelasnya.

Selain pada tanggal 19-20 Mei 2021 tersebut, tambah dr. Rimbun, mata kuliah keterampilan medik 4 juga melakukan sesi praktik dengan metode blended dimana metode tersebut merupakan kombinasi daring dan luring.

Dalam sesi praktik tersebut, mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok kecil. Lima kelompok atau 62 mahasiswa luring di kampus, 16 kelompok lain yang melakukan praktik secara daring.

“Blok keterampilan medik 4 ini pertama kalinya menerapkan dua metode pembelajaran yakni hybrid dan blended. Sebelumnya, pada blok keterampilan medik 1 untuk mahasiswa semester dua hanya menerapkan kuliah hybrid saja, sedangkan pada blok sistem muskuloskeletal untuk mahasiswa semester empat hanya menerapkan metode blended saja,” tuturnya.

Lebih lanjut, dr. Rimbun mengatakan terdapat beberapa syarat bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan kuliah secara luring. Di antaranya yaitu mahasiswa harus mendapatkan izin orang tua, terdapat keterangan komorbid melalui surat pernyataan tertulis, melakukan tes swab antigen atau PCR sehari sebelum perkuliahan, menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa masker medis minimal 3 lapis dan face shield saat perkuliahan, serta wajib menerapkan protokol kesehatan.

Terakhir, dr. Rimbun berharap agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang mendekati kompetensi ideal sesuai kurikulum dengan pelaksanaan kuliah hybrid itu. Menurutnya, kompentensi yang akan dicapai memang tidak bisa se-ideal seperti saat pembelajaran full offline, namun dengan adanya metode hybrid diharapkan bisa lebih mendekati ideal.

“Pada blok keterampilan medik 4, kami berharap mahasiswa memiliki kompetensi untuk dapat melakukan beberapa clinical skill tertentu pada manikin sesuai prosedur dengan baik dan benar, juga dengan menerapkan prinsip sterilitas dan universal precaution. Kami selalu berusaha yang terbaik sesuai kemampuan di masa pandemi ini,” tutupnya pada Kamis (20/05/21).

UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia berkomitmen dalam kualitas pendidikan sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi(*)

Penulis: Dita Aulia Rahma

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp