Akuakultur UNAIR Banyuwangi Selenggarakan Pelatihan Laboratorium Tambak Bersama Shrimp Club Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pengamatan plankton di lapangan oleh Mahasiswa Akuakulur UNAIR Banyuwangi. (Foto oleh Ivan Syahrial)

UNAIR NEWS –Program studi S1-Akuakultur PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi  bersama dengan Shrimp Club Indonesia (SCI) menggelar Training Laboratorium Tambak Udang pada Kamis (20/05) 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 hari hingga Senin (24/05), di Kampus A UNAIR Banyuwangi dengan menghadirkan beberapa pemateri yang kompeten di bidangnya. 

Kepada tim UNAIR NEWS, Arif Habib Fasya yang merupakan penanggung jawab kegiatan memaparkan bahwa akurasi data laboratorium sangat penting dalam penentuan tindakan yang akan diambil dalam tambak. Dirinya mengungkapkan jika ada sedikit saja bias atau kesalahan data maka akan berdampak buruk nantinya bila tindakan yang diambil salah.

“Contoh sederhananya ketika kandungan DO di tambak rendah namun karena kesalahan laboran DO terbaca normal sehingga tidak dilakukan upaya penanganan, hal tersebut dapat berdampak serius pada parameter lain seperti pH, toksisitas ammonia, kandungan nitrit dan nitrat yang semuanya dapat menyebabkan kematian pada udang,” paparnya.

“Sehingga, event ini dilaksanakan untuk mewadahi para praktisi dan mahasiswa yang ingin meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan parameter kualitas air di Laboratorium,” imbuhnya.

Kegiatan serupa sudah pernah diadakan oleh SCI pada tahun 2009, 2010 dan terakhir 2013 tahun ini, SCI mengajak kerja sama prodi Akuakultur UNAIR Banyuwangi untuk memfasilitasi terselenggaranya kegiatan. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp. 250.000 saja para peserta sudah mendapatkan ilmu praktis mulai dari pengambilan sampel, pengukuran parameter hingga analisis data laboratorium.

“Karena disupport oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR, kegiatan ini terbilang cukup murah jika dibandingkan kegiatan serupa, pada tahun 2009 lalu tiket masuknya sekitar Rp. 2.500.000,” ungkapnya.

Adapun pemateri yang hadir dalam kegiatan tersebut salah satunya Ketua SCI Banyuwangi; Ir. Yanuar Toto Rahardjo, Tim Teknis SCI; Ir. Suprapto, Ketua Harian SCI; Ir. H. Hardi Pitoyo, Dosen FPK Unair; M. Faizal Ulhaq dan Daruti Dinda Nindarwi dan beberapa tim dari UNAIR.

Tercatat, kegiatan ini diikuti oleh 34 peserta yang sebagian terdiri dari laboran, teknisi tambak, pengusaha tambak dan mahasiswa. Kegiatan dilaksanakan dengan pemberian materi kelas selama 1 hari, praktik pada laboratorium 3 hari dan pada hari terakhir peserta diajak untuk terjun ke tambak untuk melakukan pengukuran serta analisis data kualitas air di tambak.

Teguh Widodo salah satu pengusaha tambak asal Cilacap yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan bahwa melalui training ini selain mendapatkan wawasan teorikal namun juga teknikal. Selain itu, dirinya juga bisa mengetahui cara mengolah dan membaca data laboratorium untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan.

“Karena sebagai praktisi, yang kita tekankan adalah bagaimana langkah teknis yang harus dilakukan selanjutnya, disini selain kita belajar bagaimana kita memperoleh data juga diajarkan bagaimana kita menganalisisnya oleh para pemateri yang luar biasa,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp