HIMA D3 OSI Perkuat Ketrampilan Mahasiswa dengan Osilator

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SUASANA Webinar D3 OSI Universitas Airlangga.
SUASANA Webinar D3 OSI Universitas Airlangga.

UNAIR NEWS – Pelatihan Osilator (Otomasi Sistem Instrumentasi Planning, Teaching, and Glory) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga kembali sukses digelar.  Merupakan salah satu pelatihan oleh program studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi (OSI) untuk mahasiswa angkatan 2019 dan 2020.

Digelar selama dua hari, pelatihan itu difokuskan pada pemahaman tata cara pembuatan rangkaian elektronika, tata letak komponen, dan pembuatan skematik board dengan aplikasi Eagle. Selain itu untuk membekali mahasiswa dalam persiapan dan pendalaman materi di bangku kuliah.

“Ini jadi penguatan pengetahuan awal soal Eagle. Karena, materi tata jalur diajarkan pada semester berikutnya untuk mahasiswa angkatan 2020. Semacam pengenalan awal,” tutur Riky Tri Yunardi, S.T., M.T selaku kepala Prodi D3 OSI pada Sabtu (22/5/2021).

Selanjutnya, Nadheta Maulida Sari, mahasiswa D3 OSI yang menjadi salah satu pemateri pelatihan, mengungkapkan pentingnya pengenalan software Eagle. Selain itu, ada banyak tips dan tata cara pembuatan skematik yang juga ia bagikan.

“Misalnya, kalau bisa, buat PCB diusahakan jangan terlalu panjang. Dan, board PCB juga jangan terlalu lebar. Semakin kecil, maka semakin baik,” sebutnya.

Di sisi lain, Riyan Ramadhan mahasiswa D3 OSI lainnya turut membagikan ilmu pengetahuannya soal software Eagle dalam pelatihan tersebut. Ia lebih banyak membagikan tentang karakteristik software Eagle. Termasuk melakukan praktik secara langsung. Terutama dalam pembuatan tata jalur dan tata letak komponen yang baik dan benar.

“Dalam pembuatannya di Eagle board ada 2 bagian. Yakni, tata letak komponen dan tata jalur. Tata letak komponen yaitu penyusunan komponen elektronika. Sedangkan tata jalur, menghubungkan satu komponen ke komponen lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa D3 OSI M. Tri Ramdhoni berharap pelatihan serupa dapat digelar kembali. Selain untuk menambah wawasan, pelatihan tersebut penting dalam memberikan pengalaman dan keterampilan awal mahasiswa D3 OSI. Khususnya terkait dengan software Eagle.

“Termasuk untuk materi lainnya. Meski proker (pelatihan, Red) ini selesai, bukan berarti kalian berhenti mempelajari software ini. Silahkan dikembangkan secara mandiri,” ujarnya.

”Terus perkuat dan tingkatkan, skill kita bisa lebih baik dan lebih berkembang lagi,” imbuh Tri. (*)

Penulis: Moch Rachman Halim

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp