Peran Genetik pada Resiko Penyakit Morbus Hansen

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ILUSTRASI Penyakit Morbus Hansen. (Foto: halodoc.com)
ILUSTRASI Penyakit Morbus Hansen. (Foto: halodoc.com)

Beberapa gen dikaitkan dengan kerentanan individu terhadap infeksi Penyakit Morbus Hansen. Studi terbaru menunjukkan gen ini bisa cacat pada respon imun seluler yang lebih rentan terhadap infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Cacat ini berasal dari gen yang diduga terkait dengan penyakit Morbus Hansen. Selanjutnya, studi penelitian harus mengkonfirmasi gen ini.

Morbus Hansen adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan Mycobacterium lepromatosis. Morbus Hansen masih menjadi masalah kesehatan di daerah endemis seperti Afrika, Asia Tenggara dan Amerika Latin. Morbus Hansen (MH) diambil dari nama pendiri penyakit ini pada abad ke-19, seorang dokter dari Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen.

Mycobacterium lepromatosis ditemukan sebagai patogen Morbus Hansen pada kasus endemik yang terjadi di Mexico dan Karibia pada tahun 2008.Pada pewarnaan Ziehl-Nielsen, Mycobacterium leprae akan berwarna merah. 1 Mycobacterium sp. mempunyai ciri berbentuk batang, gram positif, ditutupi oleh membran sel yang terdiri dari lapisan lilin, tahan asam, aerobik, dan obligat intraseluler. Negara yang masih menderita hingga saat ini, seperti di India, Mesir, Nepal, Somalia, Liberia, dan Vietnam

Morbus Hansen jarang ditemukan pada anak-anak yang sangat muda karena masa inkubasi yang lama sebelum timbulnya manifestasi klinis.Kasus Morbus Hansen lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan. Angka kejadian lebih tinggi pada kontak dengan kasus multibasiler (MB) dibandingkan pada kasus pausibasilaris (PB) 5-14 kali. Penyakit Morbus Hansen dapat terjadi pada semua usia dan anak-anak lebih rentan tertular infeksi Mycobacterium leprae dibandingkan orang dewasa.

Peningkatan kejadian Morbus Hansen terjadi pada pengidap kontak rumah tangga dengan penderita Morbus Hansen. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui tetesan udara. Penyebaran Mycobacterium leprae juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain status sosial ekonomi, kepadatan penduduk, gizi, dan respon imun. Tingkat pencapaian imunisasi BCG di suatu daerah juga mempengaruhi penyakit ini.7,8 Review manuskrip gen mana yang berperan dalam penyakit morbus Hansen.

Diskusi

Penelitian laboratorium, tikus dan beberapa primata dapat terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium leprae, secara alami Mycobacterium leprae hanya menginfeksi manusia. Pasien Morbus Hansen adalah sumber utama penularan bakteri Mycobacterium leprae ke manusia lain. Tingkat infeksi pada pasien Morbus Hansen berhubungan dengan populasi Mycobacterium leprae pada pasien tersebut. Kontak dengan pasien MH tipe MB meningkatkan risiko 5-10 kali lipat untuk tertular Mycobacterium leprae, sedangkan kontak dengan pasien MH tipe PB meningkatkan risiko 2-3 kali tertular bakteri Mycobacterium leprae pada individu yang tinggal di daerah endemik Morbus Hansen.

Infeksi Mycobacterium leprae pada penderita Morbus Hansen diduga terutama melalui saluran pernafasan, namun terdapat juga bukti bahwa infeksi Mycobacterium leprae juga dapat melalui luka pada kulit. Penularan Morbus Hansen diduga melalui beberapa mekanisme, antara lain: tetesan udara, tetesan udara, anak ke orang tua, orang tua ke anak, antar saudara, lama terpapar penderita Morbus Hansen, genetik dan kondisi lingkungan.

Beberapa gen telah dipelajari dan dikaitkan dengan kerentanan individu terhadap infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Studi terbaru menunjukkan bahwa pasien Morbus Hansen memiliki cacat pada respon imun seluler yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Sekitar 10 persen populasi dunia sebenarnya berisiko terkena penyakit Morbus Hansen. Gen-gen yang diduga terkait dengan penyakit Morbus Hansen.

Kontak dengan pasien dengan Morbus Hansen tidak diragukan lagi merupakan faktor risiko tertular penyakit Morbus Hansen.1-15 Faktor risiko terjadinya penyakit Morbus Hansen meliputi: tinggal di daerah endemik Morbus Hansen, kondisi sosial ekonomi rendah, seperti miskin fasilitas hunian, air yang tercemar, gizi buruk dan penyakit lain yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Penulis: Nanda Rachmad Putra Gofur drg,.M.Biomed

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://jcimcr.org/pdfs/JCIMCR-v2-1021.pdf

Gofur NRP*, Gofur ARP, Soesilaningtyas, Gofur RNRP, Kahdina M and Putri HM. . Genes associated as risk factor morbus Hansen’s Disease : A review article. J Clin Images Med Case Rep. 2021; 2(2): 1021.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp