Kapabilitas Dinamis Manajer terhadap Kapasitas Organisasi untuk Berubah pada Organisasi Publik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Sleeker Accounting

Dalam dua dekade terakhir, reformasi birokrasi pemerintahan yang ekstensif terjadi di seluruh dunia. Dan organisasi pemerintahan menjadi perhatian utama para legislator maupun pemimpin publik. Sayangnya, studi yang membahas tentang perubahan organisasi pada organisasi publik relatif sedikit.

Selain itu, sebagian besar studi tentang manajemen perubahan lebih banyak dilakukan pada level organisasi dengan pemimpin organisasi sebagai subyeknya. Relatif sedikit studi yang membahas peran dari manajer tingkat menengah (middle-level manager) sebagai mediator atau penjembatan dari pemimpin organisasi ke staf, demikian juga sebaliknya. Hal ini penting untuk diinvestigasi, khususnya terkait perannya dalam membentuk kapasitas organisasi untuk berubah. Bilamana organisasi memiliki kapasitas yang mencukup untuk berubah, tentunya kinerja organisasi akan meningkat sesuai dengan yang diharapkan dari adanya reformasi birokrasi.

Menggunakan dynamic capability theory sebagai dasar, riset ini menguji secara empiris peran dari kapabilitas dinamis yang dimiliki oleh manajer dalam membentuk kapasitas organisasi untuk berubah maupun pada kinerja organisasi. Dan tentunya, manajer sebagai pemimpin madya yang harus mengelola perubahan di lapangan, akan menghadapi banyak hambatan. Salah satu aspek yang harus dikelola adalah sikap anggota organisasi terhadap agenda perubahan yang akan dilakukan. Riset ini menguji apakah sikap terhadap perubahan dapat memperkuat pengaruh kapabilitas organisasi untuk berubah pada kinerja organisasi.

Sebuah organisasi membutuhkan kemampuan manajerial dinamis (dynamic managerial capabilities – DMC) yang berkembang yang harus dipegang oleh manajer agar menjadi gesit dalam lingkungan yang berubah. Adner dan Helfat (2003) mendefinisikan DMC sebagai kemampuan untuk membangun, mengintegrasikan, dan mengkonfigurasi kompetensi dan sumber daya. Penelitian Helfat dan Martin (2015) dan Snehvrat dan Dutta (2018) menunjukkan bahwa DMC secara keseluruhan merupakan kapabilitas yang bermanfaat bagi manajer untuk digunakan saat beradaptasi dengan proses perubahan. DMC terdiri atas kognisi manajerial, modal sosial, dan modal manusia; yang terkait dengan tindakan manajer dan bagaimana pengambilan keputusan saling terkait (Helfat dan Martin, 2015).

Kontribusi riset ini adalah: kami memperluas teori DMC dengan memeriksa hubungannya dengan kinerja organisasi. Riset ini unik karena berfokus pada pengujian bagaimana level bawah DMC, yaitu manajer menengah, memiliki peran penting dalam menyelaraskan dan melaksanakan strategi. Sebaliknya, penelitian sebelumnya lebih banyak menyelidiki DMC di tingkat manajemen puncak. Selanjutnya, riset ini berfokus pada pengujian bagaimana kapabilitas dinamis manajer menengah diperlukan dalam proses perubahan organisasi, khususnya dalam organisasi publik di mana studi kapabilitas dinamis dan kapabilitas perubahan belum dieksplorasi. Kemudian, kami mengusulkan agar OCC berperan sebagai mekanisme mediasi dalam kaitannya dengan hubungan antara DMC dan kinerja organisasi yang relatif sedikit diusulkan dan diuji secara empiris dalam literatur manajemen dan organisasi. Terakhir, riset ini mengkaji bagaimana sikap terhadap perubahan berperan sebagai variable yang memperkuat kapasitas organisasi untuk berubah guna meningkatkan kinerja organisasi.

Kami menggunakan metode kuantitatif dengan mendistribusikan survei ke responden di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan, Republik Indonesia. Menggunakan purposive sampling, kami mendistribusikan survei ke 71 kantor DJKN di seluruh Indonesia, dengan 80 middle-level manager dan 250 bawahan langsungnya. Terdapat 75 manajer yang merespon dengan 238 bawahan langsung yang memberikan jawaban. Untuk mengurangi common method variance (CMV), kami menggunakan beragam prosedur dan sumber yang berbeda. Untuk manajer mengisi kuesioner terkait dengan kapabilitas organisasi untuk berubah dan kinerja organisasi, adapun bawahan langsung menjawab terkait kapabilitas dinamis manajer dan sikap terhadap perubahan.

Menggunakan Smart PLS 3.0 dan SOBEL test, hasil analisis kami menunjukkan bahwa kapabilitas dinamis manajerial dimediasi secara positif oleh kapabilitas organisasi untuk berubah sebelum berpengaruh pada kinerja organisasi. Adapun efek moderasi dari sikap anggota organisasi terhadap perubahan yang dilakukan tidak terbukti.

Hasil riset kami menunjukkan pentingnya bagi manajer untuk memiliki kapabilitas dinamis manajerial berupa kognisi manajerial, modal sosial, dan modal manusia. Melengkapi dan mengembangkan ketiganya akan memampukan para manajer untuk menyambut perubahan dan mempersatukan visi dan misi masing-masing anggota dengan organisasi. Tidak hanya berperan dalam memberikan transparansi dan membentuk kepercayaan, namun manajer akan mampu memotivasi anggota organisasi yang dipimpinnnya untuk antusias terlibat dalam program-program perubahan yang akan dilakukan. Untuk mendapatkannya, organisasi perlu men-training manajernya agar memiliki kapabilitas dinamis manajerial yang nantinya akan berperan dalam membentuk kapabilitas organsiasi untuk berubah. Tidak hanya training, memberdayakan dan memberikan otoritas bagi manajer untuk mengeksekusi program-program perubahan positif bagi organisasi, tidak hanya untuk pengembangan diri namun juga kapasitas organisasi untuk berubah. Keterbatasan dan arah penelitian selanjutnya dibahas dalam bagian akhir artikel ini.

Penulis: Badri Munir Sukoco

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JOEPP-02-2020-0028/full/html

Sunu Widianto, Yetty Dwi Lestari, Beta Embriyono Adna, Badri Munir Sukoco, dan Mohammad Nasih (2021). “Dynamic managerial capabilities, organisational capacity for change and organisational performance: the moderating effect of attitude towards change in a public service organisation”, Journal of Organizational Effectiveness: People and Performance, Vol. 8 No. 1, pp. 149-172. https://doi.org/10.1108/JOEPP-02-2020-0028

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp