FKp UNAIR Soroti Kesehatan Mental Perawat saat Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Sandeep Poddar dari Lincoln University College, Malaysia saat memberi kuliah tamu (19/5/2021) via Zoom Meeting. (Foto: Adelya Salsabila Putri)

UNAIR NEWS – Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (FKp UNAIR) menggelar kuliah tamu yang dihadiri oleh Dr. Sandeep Poddar dari Lincoln University College, Malaysia pada Rabu (19/5/2021) via Zoom Meeting. Kuliah tamu yang dihadiri oleh mahasiswa magister keperawatan angkatan ke-14 tersebut mengangkat tema “Frontline Nurses Facing Enormous Mental Health Challenges, Anxiety and Depression Can Affect  Nurse Wellbeing During and After Work”.

Dalam paparannya, Dr. Sandeep mengatakan bahwa seiring dengan bertambahnya kasus  terkonfirmasi  Covid-19, masalah kesehatan mental bagi tenaga medis khususnya perawat perlu segera ditemukan titik terang, karena perawat merupakan garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19. 

“Dengan kasus Covid-19 yang terus meningkat, menjadikan  perawat  cenderung  lebih  berisiko terpapar infeksi karena merawat pasien secara langsung serta jam kerja yang lebih lama dari biasanya. Dengan hal itu, tidak sedikit perawat yang mengalami depresi,” ungkapnya.

Dr. Sandeep menjelaskan sumber stressor yang dialami oleh perawat selama pandemi Covid-19 antara lain jam kerja yang tinggi, kekhawatiran akan kurangnya alat pelindung diri (APD), kekhawatiran akan kesehatan diri dan keluarga, keadaan sosio-ekonomi, dan tekanan moral yang dirasakan oleh perawat.

Stressor yang tinggi tidak hanya mengakibatkan gangguan psikologis akut atau jangka pendek, namun juga dapat menjadi gangguan psikologis yang kronik atau berkepanjangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, suatu hal penting menurut Sandeep adalah kesadaran akan kesehatan mental diantara para tenaga kesehatan terutama perawat harus ditingkatkan. Meningkatkan pembicaraan akan kesehatan mental diantara perawat akan memberi wawasan bahwa mengalami gangguan psikologis adalah hal yang wajar.

“Sering berbincang dengan teman maupun tenaga profesional merupakan salah satu cara untuk mengelola depresi. Kemudian, mengikuti saran dan rekomendasi dari otoritas nasional dan lokal merupakan hal yang efektif, caranya dengan mengikuti saluran televisi atau media sosial terpercaya seperti WHO,” ungkapnya.

Memiliki rutinitas yang konsisten untuk menghindari aktivitas yang tidak perlu dan untuk mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan untuk meminimalisir stres.

“Mengalokasikan waktu untuk bekerja dan istirahat, melakukan hal-hal yang disukai, serta miliki rutinitas harian seperti bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, menjaga kebersihan pribadi, makan makanan sehat secara teratur, dan olah raga secara teratur bisa dijadikan cara untuk menghilangkan stres,” jelasnya.

Meminimalisir menonton berita yang membuat cemas dan tertekan serta beristirahat dari berita untuk sementara waktu menjadi pendekatan terbaik yang dapat dilakukan. Kemudian, menjaga hubungan rutin dengan orang-orang dekat melalui telepon atau saluran online dapat menjadi batu loncatan jika telah menyelesaikan semua aktivitas harian.


“Alihkan aktivitas membaca berita menjadi kegiatan lain. Cara ini tak cuma mengalihkan pikiran anda, tapi juga membantu mengatur emosi dan membuat koneksi positif. Kemudian, cobalah untuk mengurangi melihat berita yang membuat anda merasa cemas atau tertekan,” ungkapnya.

Sandeep mengatakan menyebar cerita positif dan penuh harapan juga dapat memotivasi kolega dan teman satu profesi.

“Gunakan akun media sosial anda untuk mempromosikan cerita positif dan penuh harapan. Serta perbaiki kesalahan informasi di mana pun anda melihatnya,” ucapnya.

Pada akhir, Sandeep mengatakan gangguan psikologis pada perawat tidak hanya terjadi di saat terpapar stressor, tetapi juga dapat berkelanjutan menjadi gangguan psikologis kronis bila tidak disikapi sejak dini.

“Langkah – langkah sigap dan tepat harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental bagi perawat. Meskipun profesi perawat berlandaskan prinsip altruisme, namun perawat bukanlah martir dalam pandemi ini,” pungkasnya.

Penulis: Adelya Salsabila Putri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp