Riset Bersama Dosen Vokasi UNAIR dan Dosen FST UINSA: Kenyamanan Termal Bangunan di Kota Pesisir

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Pada beberapa tahun terakhir perhatian dunia tertuju pada isu mengenai kenyamanan termal bangunan. Indonesia merupakan negara tropis terbesar di dunia yang memiliki permasalahan terhadap kenyamanan termal apalagi negara tropis biasanya memiliki temperatur yang panas dan lembab. Khususnya pada kota pesisir memiliki sejumlah permasalahan lain yaitu tingginya radiasi panas matahari dan kecepatan udara yang dinamis. Kota Surabaya menjadi tempat studi kasus yang merepresentasikan kota pesisir. Bangunan rumah tinggal menjadi objek studi yang tepat karena merupakan kebutuhan dasar manusia yang memiliki hubungan erat dengan kenyamanan termal. Terdapat fakta penting di dalam menciptakan kenyamanan termal bagunan yang secara kuat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu suhu lingkungan dan keseimbangan suhu tubuh manusia. Kombinasi dari keduanya menciptakan kenyamanan termal yang bervariasi. Pendekatan yang digunakan dalam mengevaluasi kenyamanan termal terdiri atas Psychological Equivalent Temperature (PET) index dan Operative Temperature Zone.

Dalam riset ini peneliti menggunakan dua program simulasi yaitu RayMan Pro untuk simulasi kenyamanan termal di ruang luar dan CBE Thermal Comfort untuk simulasi kenyamanan termal ruang dalam. Terdapat empat subjek penelitian yang disimulasikan, yang terdiri dari dua orang laki-laki dengan usia 55 tahun dan 20 tahun serta dua orang perempuan masing-masing memiliki usia 52 tahun dan 18 tahun. Sedangkan untuk objek penelitiannya ialah bangunan rumah tinggal dua lantai yang posisinya ada di kota Surabaya. Waktu pengujian kenyamanan termal dilakukan dalam rentang waktu 24 jam. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh dari dosen Fakultas Vokasi UNAIR dan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya, Ir. Riky Tri Yunardi, S.T., M.T. IPM. dan Qurrotul A’yun, S.T., M.T., IPM, ASEAN Eng., mendapatkan data berupa nilai Predicted Mean Voted (PVM) Value dan Psychological Equivalent Temperature (PET) index pada software RayMan dan nilai Operative Temperature Zone pada software CBE Thermal Comfort.

Dari hasil nilai Predicted Mean Voted (PVM) Value yang diperoleh menunjukkan subjek perempuan lebih sensitif terhadap preferensi atas kenyamanan termal dari pada laki-laki. Subjek perempuan dengan usia 52 tahun hanya merasakan kenyamanan termal selama 1 jam saja yaitu pada jam 6 sampai 7 sore, sebaliknya pada subjek laki-laki yang berusia 20 tahun mampu merasakan kenyamanan termal yang jauh lebih lama yaitu selama 12 jam, saat pukul jam 6 pagi sampai 6 sore.

Berdasarkan SNI nomor 03-6572-2001 tentang tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung, tingkat kenyamanan termal pada bangunan antara suhu 20,5 sampai 27,1 derajat Celsius, di mana yang paling optimal berada pada suhu 22,8 sampai 25,8 derajat Celsius. Kenyaman termal pada rumah tinggal yang disimulasikan, berdasarkan data Psychological Equivalent Temperature (PET) index rata-rata bisa dirasakan antara jam 6 sore sampai 9 malam. Sedangkan hasil simulasi dengan menggunakan CBE Thermal Comfort didapatkan nilai Operative Temperature Zone antara 22,8 sampai 30 derajat Celsius pada ruang dalam. Nilai Operative Temperature Zone tersebut berada pada kondisi Neutral Thermal Sensation pada pukul 8 malam sampai 6 pagi.

Dari hasil riset terkait dengan kenyamanan termal pada bangunan rumah tinggal di Kota Surabaya diperoleh tiga kesimpulan, yakni secara kenyamanan termal pada bangunan hanya terjadi dalam rentang waktu 3 jam pada malam hari, lantai dua memiliki kenyamanan termal yang lebih baik daripada lantai satu, pada subjek perempuan dengan usia lanjut perlu perhatian khusus agar bisa mencapai kenyamanan termal yang sesuai. Hasil riset ini pada akhirnya akan berdampak dan medasari proses desain bangunan di dalam dua hal yaitu fasade bangunan dan tata ruang.

Penulis: Riky Tri Yunardi

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/738/1/012004/pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp