Menilik Tingginya Gula Darah Pada Ibu Hamil

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Kesehatan ibu hamil merupakan hal yang sangat penting. Salah satu indikator dalam SDGs (Sustainable Development Goals) dalam upaya memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia adalah dengan menurunkan angka kematian ibu. AKI dan AKB di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang sampai saat ini masih menjadi perhatian pemerintah. AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia mengalami fluktuasi yaitu mengalami naik turun dari tahun 1991 sampai tahun 2015.

Perlu disadari bersama bahwa ibu hamil memiliki banyak risiko dan memerlukan dukungan untuk menjaga dirinya agar tetap sehat hingga melahirkan dan pasca melahirkan. Salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil adalah adanya kenaikan gula darah pada saat hamil atau yang biasa disebut dengan Diabetes Melitus Gestasional (DMG). Ibu hamil dengan DMG dapat berisiko pada terjadinya komplikasi obstetrik dan perinatal bukan hanya pada ibu tapi juga bagi bayi yang akan dilahirkan.

American Diabetes Association mendefinisikan DMG sebagai gangguan toleransi glukosa yang muncul pertama kali saat masa kehamilan. Kondisi DMG berlaku pada wanita yang belum pernah terdeteksi diabetes sebelunya kemudian didiagnosis mengalami kenaikan glukosa selama kehamilan atau akibat kehamilannya.

Diabetes gestasional terjadi ketika tubuh ibu tidak dapat membuat cukup insulin selama kehamilan. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas yang bertindak seperti kunci untuk memasukkan gula darah ke dalam sel-sel di tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Selama kehamilan, tubuh ibu hamil menghasilkan lebih banyak hormon dan mengalami perubahan lain, seperti penambahan berat badan. Perubahan ini menyebabkan sel-sel tubuh ibu hamil menggunakan insulin secara kurang efektif, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin. Resistensi insulin meningkatkan kebutuhan insulin dalam tubuh ibu hamil.

Semua wanita hamil mengalami resistensi insulin selama kehamilan lanjut. Namun, beberapa wanita mengalami resistensi insulin bahkan sebelum mereka hamil. Mereka memulai kehamilan dengan peningkatan kebutuhan insulin dan lebih cenderung menderita diabetes gestasional.

Singkatnya, selama kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan hormonal tertentu yang dapat meningkatkan glukosa darah. Ini memicu pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin untuk memperbaiki keadaan agar terhindar dari diabetes gestasional. Namun, jika pankreas gagal merespons secara efektif, gula darah meningkat, mengakibatkan diabetes gestasional, yaitu gula darah tinggi selama kehamilan.

Prevalensi Diabetes Melitus Gestasional di Indonesia sebesar 1,9%-3,6% pada kehamilan umumnya. Prevalensi DMG di Surabaya menunjukkan kenaikan dari tahun 2015 ke tahun 2018. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian dalam artikel ilmiah yang berjudul Determinants of gestational diabetes mellitus. Banyak faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami DMG maka dari itu tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada DMG. Studi sebelumnya menunjukkan berbagai hal yang menyebabkan terjadinya DMG pada ibu hamil meliputi:

  1. Faktor genetik dimana keluarga ibu hamil memiliki riwayat diabetes
  2. berat badan ibu
  3. Riwayat diabetes pada kehamilan sebelumnya
  4. Riwayat melahirkan bayi makrosomik (berat badan lahir bayi lebih dari 4 kilogram)
  5. Usia ibu
  6. Jumlah anak yang dimiliki

Berdasarkan hasil penelitian ibu hamil dengan riwayat diabetes dalam keluarga yang tidak diimbangi dengan menjaga pola hidup yang baik dapat mengembangkan komplikasi menjadi DMG. Oleh karena itu dalam penelitian ini ada beberapa masukan bagi pemangku kepentingan untuk dapat melakukan pencegahan terhadap kejadian DMG, yaitu sebagai berikut: Skrining kesehatan (ANC terpadu dan tes kesehatan di Laboratorium) wajib dilakukan (diprioritaskan) pada ibu hamil di Puskesmas Mulyorejo Surabaya yang memiliki riwayat DM dalam keluarga dan multiparitas. Bagi Ibu dengan DMG: Ibu perlu menjaga kesehatan dengan konsultasi rutin terkait kehamilannya ke tempat pelayanan kesehatan utamanya rumah sakit. Rutin melakukan skrining kesehatan setelah melahirkan dan menjaga pola hidupnya menjadi lebih sehat agar kejadian DMG nya tidak berkembang menjadi DM dikemudian hari.

Penulis: Muthmainnah, S.KM., M.Kes

Informasi detail dari studi artikel ini dapat dilihat pada Jurnal Periódico Tchê Química, 2021, Vol. 18, No. 37 (ISSN 2179-0302) halaman 48-56. Artikel dapat diakses melalui link berikut: http://www.deboni.he.com.br/Revista_solo/en/issue37.php atau http://www.deboni.he.com.br/arquivos_jornal/2021/37/04_MUTHMAINNAH_pgs_48_56.pdf (auto-download)

Devi, Y. P., Abdillah, R., Muthmainnah. (2021). Determinants of gestational diabetes mellitus. Periódico Tchê Química, 18(37), 48-56.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp