Identifikasi Intensitas Caspase 3 pada Pos Oosit Kambing Kacang Vitrifikasi menggunakan Mikroskopi Pemindaian Laser Confocal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: https://ternakdanburung.blogspot.com/

Cara penyimpanan oosit kambing kacang sebagai bank oosit adalah dengan membekukan. Ada banyak metode pembekuan seperti itu seperti frezzing lambat, frezzing cepat dan frezzing ultra cepat. Di Saat ini metode yang sering digunakan untuk membekukan oosit adalah vitrifikasi. Vitrifikasi menggunakan krioprotektan konsentrasi tinggi untuk mencegah terbentuknya kristal es bahwa itu tidak merusak membran oosit Saat oosit beku digunakan sebagai sumber sel gamet untuk masuk vitro fertilization, oosit beku dihangatkan. Selama pemanasan, perubahan suhu, viskositas, tekanan osmotik dan Volume cairan intraseluler terjadi sehingga oosit sering mengalami kerusakan.

Perubahan suhu selama Pemanasan menyebabkan stres suhu atau kejutan panas yang menghasilkan Reactive Oxygene Species (ROS) sehingga mengganggu oosit intraseluler dan ekstraseluler. Selain itu, perubahan suhu menyebabkan pelepasan radikal bebas sehingga oosit akan melakukannya buat kompensasi dengan meningkatkan HSP 70. Jika anti oksidan endogen tidak mampu menangkal akibat pelepasan radikal bebas untuk merusak struktur protein, asam nukleat, membrane lipid, dan organel lain seperti mitokondria, sitoskleton, benang spindel sehingga merusak fungsi oosit. Peningkatan radikal bebas karena perubahan suhu selama pemanasan menyebabkan ekspresi HSP 70 yang berlebihan tidak dapat secara intrinsik menjaga oosit dari apoptosis. Oleh karena itu, mithocondria akan melepaskan Apoptosis Protease Factor I (APAF –I) yang aktif untuk melepaskan sitokrom C, caspase 9 dan caspase 3 sebagai pelaksana apoptosis untuk tetap eksis oosit pasca pemanasan.

Caspase 3 memiliki peran penting apoptosis terjadi secara intrinsik atau ekstrinsik. Caspase 3 dalam oosit pasca pemanasan akan menyebabkan perubahan molekuler mekanisme dalam oosit dan mengatur pematangan oosit terutama sitokin yang berperan dalam proses pematangan tersebut sebagai Faktor Pendorong Kematangan (MPF). Perubahan mekanisme molekuler karena peningkatan caspase 3 pada oosit akan mempengaruhi viabilitas oosit, sehingga itu akan menurunkan tingkat pembuahan dan pertumbuhan embrio. Sisi lain oosit pasca pemanasan memiliki viabilitas yang lebih rendah, pembuahan dan pertumbuhan embrio. Intensitas caspase 3 pada oosit pasca vitrifikasi mampu diukur menggunakan Mikroskopi Pemindaian Laser Confocal Metode (CLSM) dengan Fluorescein Isothiocyanate (FITC). Dengan metode CLSM, oosit diiris menggunakan laser untuk mengukur kaspase 3 dalam oosit secara kuantitatif. Luminescence warna yang dilepaskan dari eksposur FITC akan terbentuk ditangkap dan diekspresikan dalam grafik sehingga intensitasnya bisa untuk dinilai secara kualitatif.

Kebaruan pengukuran intensitas caspase 3 merupakan salah satu indikator kualitas oosit pasca pencairan sebelumnya pemupukan dan preimplantasi. Selama ini pengukuran apoptosis sebagai indikator kualitas oosit hanya secara kuantitatif dengan imunositokimia (ICC). CLSM mampu mengukur kualitas oosit berdasarkan indikator apoptosis  menggunakan caspase 3 secara kualitatif ke inti dan sitoplasma. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok ; oosit segar kambing dan oosit kambing kacang yang di vitrifikasi (masing-masing kelompok terdiri dari 5 ulangan). Prosedur Penelitian ini meliputi pengumpulan oosit, vitrifikasi oosit, pemanasan oosit beku dan pemeriksaan intensitas Caspase 3 diberi label dengan antibodi sekunder anti kelinci Fluorescein Isothiocyanate (FITC) dan pengukuran dengan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM). Intensitas Caspase 3 dari kedua kelompok diamati menggunakan CLSM. Hasil menunjukkan bahwa intensitas caspase 3 pada kelompok oosit yang dibekukan dengan vitrifikasi lebih tinggi bermakna dibandingkan oosit segar (P <0,05). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa intensitas caspase 3 oosit beku pasca vitrifikasi lebih tinggi dari pada oosit segar.

Penulis : Epy Muhammad Luqman

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di

https://nexusacademicpublishers.com/uploads/files/AAVS_8_12_1362-1366.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp