Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Populasi Belangkas di Perairan Sidoarjo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber: IDN Times

Belangkas merupakan hewan yang hidup di dasar perairan berpasir dan berlumpur. Hewan ini sering menggali substrat dengan ujung karapasnya, berjalan dengan kaki jalannya dan terkadang berenang dengan menggunakan insang dayungnya. Spesies belangkas hidup di laut yang tenang atau muara sungai dengan dasar pasir berlumpur. Belangkas jenis Tachypleus gigas banyak dijumpai di perairan estuaria hampir merata diseluruh perairan Indonesia. Belangkas termasuk ke dalam golongan binatang laut omnivora dan scavenger (pemakan segala dan pemakan bangkai). Makanannya terdiri dari jenis-jenis invertebrata yang lunak dan jenis algae yang ditemukan di dasar. Makanan tersebut didapatkan dengan cara mengaduk pasir dan lumpur dengan bantuk ekornya (telson) dan karapasnya yang keras. Semua tipe binatang laut yang kecil dapat menjadi makanannya seperti ikan kecil, cacing, dan krustacea yang bercangkang tipis, makanannya ditangkap dengan capit dan dibawa ke mulut. Umumnya belangkas banyak ditemukan di perairan yang masih banyak ketersediaan makanan yang dapat dicirikan dengan tingginya kandungan bahan organik dan jenis polychaeta pada sedimen.

Belangkas melakukan pemijahan alami dengan cara meletakkan telur dalam substrat pasir atau lumpur. Jumlah telur yang dihasilkan tidak sama tergantung jenis spesiesnya. Tachypleus gigas betina dalam sekali bertelur dapat menghasilkan 8000 butir telur sedangkan pada C. Rotundicauda betina dapat menghasilkan telur sebanyak 10.000 butir. Pasang surut merupakan faktor utama yang mempengaruhi musim pemijahan belangkas, sedangkan faktor lainnya diantaranya siklus bulan dan kondisi lingkungan. Indukan belangkas banyak berimigrasi ke pinggir pantai pada saat pasang purnama dan perbani untuk proses pemijahan.

Proses pemijahan terjadi pada saat malam hari, ditandai dengan belangkas jantan akan naik ke punggung betina dan berpegangan pada duri marginal. Sebelum proses memijah biasanya belangkas betina akan menggali lubang sedalam 15 cm dari garis pasang surut air yang digunakan untuk meletakkan telurnya. Telur tersebut dibuahi oleh sperma belangkas jantan pada saat bersamaan telur dikeluarkan oleh belangkas betina. Belangkas jenis Tachypleus gigas banyak ditemukan pada kualitas lingkungan yang mendukung kehidupannya. Belangkas hidup optimal pada suhu 30ºC. Kecerahan yang optimal yaitu 50 cm. Salinitas yang optimal bagi belangkas sebesar 34 ppt. Oksigen terlarut yang optimal bagi belangkas yaitu 6,3 mg/l. Nilai pH yang optimal bagi belangkas sebesar 8. Arus yang optimal bagi belangkas yaitu 0,90 cm/s.

Perairan Sedati yang letaknya di Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kawasan pesisir yang memiliki potensi sumberdaya perairan di bidang perikanan tangkap dan tambak. Perairan sedati dikenal sebagai kawasan minapolitan dimana kawasan tersebut memiliki potensi perikanan yang cukup luas. Perairan Sedati merupakan perairan yang bersifat terbuka dengan bentuk pesisir dari utara ke selatan. Perairan yang bersifat terbuka sangat dipengaruhi oleh pergerakan pasang surut air laut dan perubahan cuaca. Kondisi perairan Sedati berupa perairan datar dan landai, dasar perairan didominasi sedimen pasir berlumpur. Perairan Sedati memiliki kondisi perairan diantaranya salinitas dengan rentang antara 24 – 38 ppt, suhu berkisar 27 – 31ºC, Oksigen terlarut 5 – 6 mg/L, dan pH 7 – 8, kondisi tersebut dapat memungkinkan sebagai habitat dari belangkas. Kondisi perairan laut yang optimal dapat digunakan sebagai sumber energi, sumber bahan keperluan tumbuhan dan hewan, sebagai zat yang dapat mempercepat dan memperlambat pertumbuhan sehingga memiliki peranan penting dalam mengatur kehidupan suatu organisme. Belangkas banyak ditemukan pada perairan dengan salinitas 30 ppt, suhu perairan 30ºC, Oksigen terlarut 6,2 mg/L, dan pH 7,5.

Populasi dapat di definisikan sebagai kelompok organisme atau suatu individu dengan spesies sama yang mendiami satu tempat dan waktu tertentu. Populasi dalam suatu tempat memiliki sifat (karakteristik) dapat diukur secara statistik yaitu salah satunya adalah kepadatan (density). Kepadatan adalah ukuran besarnya populasi dalam satuan ruang atau volume, yang pada umumnya ukuran besarnya populasi digambarkan dengan jumlah individu. Hewan langka adalah hewan yang terdaftar dalam IUCN (International Union For the Conservation of Nature and Natural Resource) Red list of Threatned Spesies.  IUCN tersebut memuat data daftar hewan yang masuk dalam kategori hewan yang populasinya terancam punah yang harus dilindungi dan dilestarikan, penyebab kelangkaannya adalah kerusakan habitat sehingga tidak mampu mengembalikan jumlah populasinya. Belangkas merupakan salah satu hewan yang terdaftar dalam IUCN, hewan ini keberadaannya semakin menurun diduga penyebab menurunnya populasi belangkas dapat dikarenakan aktivitas manusia, seperti halnya penangkapan yang berlebihan, limbah hasil pembuangan aktivitas manusia, dan selain itu terjadi karena degradasi habitat.

Penulis: Luthfiana Aprilianita Sari

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.ecoeet.com/Gastropod-Community-Structure-as-Environmental-Change-Signals-for-Tropical-Status,135508,0,2.html

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp