Penggunaan Air Limbah Budidaya Udang pada Kultur Nannochloropsis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Fokus Borneo

Nannochloropsis sp. adalah salah satu jenis mikroalga yang berguna sebagai pakan benih untuk komoditas perikanan dan dapat dibudidayakan secara intensif. Nannochloropsis sp. memiliki kelebihan, yaitu mengandung nutrisi tinggi (34-41% protein, 7-13% karbohidrat) dan mudah dibudidayakan. Selain itu, Nannochloropsis sp. tidak menyebabkan toksin dan kerusakan pada pemeliharaan larva ikan, pertumbuhannya relatif cepat, mengandung antibiotik dan dapat menyerap zat beracun seperti Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg). Salah satu kendala pada kultur Nannochloropsis sp. adalah biaya produksinya yang tinggi. Hal ini dikarenakan media kultur Nannochloropsis sp. masih menggunakan Conway atau Pupuk Walne yang harganya mahal. Komposisi nutrisi lengkap dan konsentrasi nutrisi yang tepat akan sangat besar menentukan produksi biomassa dan kandungan nutrisi pada mikroalga. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah penggunaan air limbah buidaya udang. Air limbah budidaya udang merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses pergantian air dari tambak budidaya udang. Air limbah budidaya udang mengandung bahan anorganik seperti N dan P yang dapat dimanfaatkan Nannochloropsis sp. sebagai nutrisi. Penggunaan air limbah dapat menjadi solusi untuk memperbaiki lingkungan dan ekosistem di sekitar kolam.

Nannochloropsis sp. diperoleh dari Balai Budidaya dan Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL). Air limbah budidaya udang berasal dari tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei) di Kalianda-Lampung Selatan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan empat perlakuan dengan kepadatan berbeda, yaitu perlakuan A (2,5 x 106 ind/ml), B (5 x 106 ind/ml), C (7,5 x 106 ind/ml), dan D (10 x 106 ind/ml). Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu sterilisasi alat, preparasi wadah untuk kultur, persiapan inokulum Nannochloropsis sp., perhitungan massa jenis awal, distribusi inokulum Nannochloropsis sp., perhitungan kepadatan, pengukuran parameter kualitas air (suhu, pH, salinitas, nitrat, dan fosfat) mengikuti penelitian sebelumnya. Inokulum Nannochloropsis sp. dimasukkan ke dalam setiap wadah kultur dengan kepadatan 106 ind/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah air budidaya udang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan populasi Nannochloropsis sp. Perlakuan A menunjukkan hasil terbaik dengan peningkatan densitas sebesar 119% (2,5 x 106 ind/ml menjadi 5,49 x 106 ind/ml) pada fase adaptasi, dan 1012% (2,5 x 106 ind/ml menjadi 27,8 x 106 ind/ml). ) pada fase eksponensial.

Penulis: Syifania Hanifah Samara, S.Pi., M.Sc.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012044/pdf Samara, S. H., Santanumurti, M. B., Firmansyah, A., Hudaidah, S., & Putri, B. (2021, March). The utilization of whiteleg shrimp (Litopenaeus vannamei) aquaculture wastewater in semi-mass Nannochloropsis culture. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 718, No. 1, p. 012044). IOP Publishing.; https://doi.org/ 0.1088/1755-1315/718/1/012044

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp