Pakar: Kematangan GONAD Ikan Bisa Dipercepat dengan Laserpunkture

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ILUSTRASI ikan patin. (Foto: Istimewa)
ILUSTRASI ikan patin. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Teknologi laserpunktur terdiri atas komponen laser berdaya tinggi, seperti Helium Neon (He-Ne) maupun laser berdaya rendah (Diode). Teknologi laser berdaya rendah (low-power) sering dimanfaatkan untuk terapi infertilitas pada manusia dan mamalia atau unggas. Beberapa penelitian telah membuktikan secara nyata manfaat teknologi laser dalam terapi infertilitas maupun peningkatan kualitas gamet pada laki-laki maupun hewan jantan.

Pakar Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dr. Akhmad Taufiq Mukti S.Pi., M.Si., menuturkan pengaplikasian teknologi laserpunktur diterapkan pada siklus reproduksi organisme akuatik. Teknologi tersebut memacu bisa perkembangan sel kelamin, meningkatan tingkat kematangan gonad (TKG) atau gonadal maturity dan ovulasi (pemijahan ikan).

“Manfaat teknologi laserpunktur dalam reproduksi ikan sangat besar. Laser berfungsi sebagai biostimulasi terhadap sel dan kerja sel dalam tubuh organisme hidup,” tutur Dosen yang akrab disapa Taufiq.

Prinsip teknologi laserpunktur adalah memberikan perlakuan induksi hormon seperti ablasi mata (untuk crustacea) dalam upaya stimulasi reproduksinya. Namun dari segi animal walfare, Dr. Taufiq berpendapat laserpunktur lebih unggul jika dibandingkan dengan induksi hormon maupun ablasi mata.

“Hasil laserpunktur menunjukkan bahwa kepiting lebih cepat mengalami perkembangan telur daripada kepiting yang normal dari hasil ablasi mata,” ujarnya

Laserpunktur berpotensi besar menggantikan ablasi mata pada crustacean dan saat ini belum ditemukan hasil negatif terkait aplikasi laserpunktur terhadap ikan, baik itu kerusakan jaringan maupun kematian ikan. Hal tersebut yang menjadi perhatian Dr. Taufiq itu untuk meneliti dampak laser laserpunktur terhadap kerusakan sel atau jaringan melalui histopatologi.

Tahun 2018 Dr. Taufiq melaksanakan penelitian peranan laserpunktur pada pemijahan ikan patin di luar musim kebiasaan pemijahan, yakni musim kemarau. Riset hasil kerja sama dengan Prof. Dr. Raden Tatang Santanu Adikara dari Departemen Anatomi FKH UNAIR mendapatkan Grant Penelitian Unggulan FPK UNAIR pertama kalinya.

“Saat ini, kami bekerja sama dengan Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti dari Departemen Fisika, FST UNAIR salah satu ahli laser, kami kembali meneliti peran laserpunktur dengan berbagai sinar (red dan infra-red) pada ikan patin saat musim penghujan sebagaimana kebiasaan musim pemijahannya untuk membandingkan dengan hasil kami sebelumnya pada saat musim kemarau, baik untuk ikan jantan maupun betina,” pungkasnya.

Dr. Taufik berharap dapat melanjutkan riset terkait aplikasi laserpunktur dapat diterapkan pada pembenihan ikan-ikan laut dengan model sex reversal alami (hermaprodit), baik protogini maupun protandri untuk membantu masyarakat, khususnya dalam upaya mempercepat dan meningkatkan produktivitas produksinya.”Sehingga dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat termasuk industri pembenihan organisme akuatik, tidak sebatas ikan, tetapi juga crustacea dan shellfish lainnya,” tutupnya. (*)

Penulis: Dimar Herfano

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp