Tim PKM-RSH UNAIR Banyuwangi Angkat Simbol dalam Dongeng Tradisional Guna Maksimalkan Pesan Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Sekolahnesia

UNAIR NEWS– Pendekatan yang tepat dalam mengomunikasikan pesan kesehatan kepada masyarakat adalah aspek penting dalam promosi kesehatan. Salah satu faktor yang menyebabkan kasus covid-19 di Indonesia meledak adalah karena kurang maksimalnya penyampaian pesan kesehatan kepada masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang masih belum sepenuhnya mengindahkan himbauan 5M pada masa awal pandemi dulu.

Berangkat dari permasalahan tersebut, empat mahasiswa asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) PSDKU UNAIR di Banyuwangi melakukan Kajian terhadap Simbol dalam Dongeng Tradisional Indonesia sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas Pesan Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19.

Keempat mahasiswa tersebut adalah Rina Pertiwi (FKM 19), Farhaiza Ramadhania (FKM 19), Chelomitha Malindra Purnamayanti (FKM 19) dan Yunika Tri Yulianti (FKM 20). Ide tersebut mereka tuangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dan mendapatkan pendanaan oleh Kemendikbud setelah melalui tahap seleksi yang ketat.

Rina Pertiwi yang mewakili kelompoknya menjelaskan bahwa kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki nilai budaya yang kuat untuk berkumpul dan bersosialisasi agak sulit untuk bertransformasi kepada budaya diera pandemi covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan sosial. Di sisi lain, masyarakat Indonesia juga memiliki beberapa warisan budaya yang sarat akan nilai-nilai yang bisa membentuk pola pikir dan perilaku. Salah satunya dongeng.

“Oleh karena itu, kita mencoba manfaatkan semaksimal mungkin simbol-simbol yang mengakar kuat dalam dongeng tersebut untuk merancang dan memperkuat efektivitas pesan kesehatan,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Rina tersebut.

Rina memberikan contoh pada Legenda wabah kusta yang dapat dikaitkan dengan isolasi para pasien positif covid dan Topeng Labu di Muarajambi yang bisa dihubungkan dengan penggunaan masker untuk melindungi diri dan orang lain.

“Tujuannya supaya simbol yang sudah mengakar kuat itu bisa membantu masyarakat dengan cepat memahami protokol kesehatan serta tatanan baru dalam berinteraksi selama pandemi,” jelasnya.

Penelitian yang akan dilakukan oleh Rina dan tim rencananya akan menggunakan artikel review pada jurnal atau literatur dengan kata kunci dongeng dan legenda. Ia dan tim berharap PKM-RSH yang mereka garap ini bisa lolos pimnas dan membawa pulang medali untuk UNAIR.

“Lolos pendanaan adalah target awal kami, selanjutnya kami berharap bisa berkiprah di pimnas dan membawa pulang medali, apalagi salah satu rekan kami juga pernah merasakan atmosfer pimnas tahun lalu yang bisa memberi gambaran pada kami,” harapnya optimistis.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp