Pemodelan Nilai Tes Bakat Skolastik dan Keislaman Dengan Pendekatan Model Biresponse Multiprediktor Berdasarkan Estimator Linier Lokal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Yogya iNews

Tes bakat skolastik dan tes keislaman merupakan tes yang digunakan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia untuk menyeleksi mahasiswa baru pada tes penerimaan. Nilai tes bakat skolastik dan tes keislaman diambil dari subjek yang sama yang saling berkorelasi sehingga pemodelan secara simultan lebih sesuai. Pola perilaku kedua nilai ujian tersebut mengalami perubahan yang diamati dari tahun 2016 hingga 2018 untuk PTKIN Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian Timur sehingga pemodelan secara lokal lebih sesuai untuk pola data seperti ini. Dalam tulisan ini dibahas estimasi parameter model biresponse multiprediktor berdasarkan estimator linier lokal menggunakan metode weighted least square.

Secara rata-rata nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman di Indonesia bagian barat lebih tinggi dibandingkan dengan nilai-nilai tersebut di Indonesia bagian timur. Korelasi antara dua variabel respon yaitu nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman adalah 0,865. Berdasarkan uji korelasi Pearson diperoleh nilai P-Value yaitu 0,000 sehingga dengan tingkat signifikansi (α=5%) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman.

Dalam pemodelan nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman ini melibatkan variabel prediktor lebih dari satu yaitu persentase calon mahasiswa dari SMA negeri, persentase pilihan pertama dari calon mahasiswa, dan persentase calon mahasiswa yang baru lulus SMA. Berdasarkan estimator linier lokal diperoleh bandwidth optimal sebesar 62, nilai GCV minimum 1528,1 dan nilai mean square error 944,0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata, peningkatan persentase calon mahasiswa berasal dari SMA negeri dan persentase pilihan pertama akan meningkatkan nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman untuk PTKIN di Indonesia bagian barat. Namun, untuk PTKIN di Indonesia bagian timur, peningkatan persentase calon mahasiswa berasal dari SMA negeri dan persentase pilihan pertama akan menurunkan nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman untuk PTKIN di Indonesia bagian timur. Hal ini berarti terdapat perbedaan pola nilai tes bakat skolastik dan nilai tes keislaman antara PTKIN di Indonesia bagian barat dan bagian timur.

Penulis: Dr, Nur Chamidah, M,Si,

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1764/1/012076/pdf Nidhomuddin, Chamidah N, Kurniawan A 2021 Estimation of Biresponse Multipredictor Model using Local Linear Estimator in Case of Scholastic Aptitude and Islamic Tests Modeling Journal of Physics Conference Series, 1764 012076 doi:10.1088/1742-6596/1764/1/012076

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp