Menilik Pengukuran Musiman Kualitas Perairan di Waduk Bajulmati Situbondo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh tribunnewswiki.com

Seperti yang kita tau, Waduk merupakan badan air tergenang (tapering) yang tercipta melalui bendungan sungai. umumnya waduk memiliki bentuk memanjang hingga mengikuti arus dasar sungai. Waduk Bajulmati merupakan salah satu waduk yang berfungsi sebagai waduk irigasi. Namun belum ada informasi mengenai kondisi perairan tersebut, terutama  kesuburan perairan di Waduk Bajulmati. Dalam menentukan kesuburan perairan, ada beberapa Penilaian kualitas air dapat dilakukan, meliputi  penilaian secara fisika, kimiawi, dan biologi.

Penelitian analisis produktivitas perairan waduk berdasarkan kelimpahan fitoplankton ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2019 di Waduk Bajulmati Kecamatan Wongsorejo. Banyuwangi, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dengan empat titik pengambilan sampel dari seluruh area waduk. Pengukuran suhu, kecerahan, dan oksigen terlarut dilakukan secara langsung (in situ). Sementara Pengukuran nitrogen dan fosfat dilakukan di laboratorium, dengan mengambil sampel air 250 ml dan disimpan di cool box.

Dari hasil penelitian ditemukan Fitoplankton yang berjumlah sembilan genus, terdiri dari 5 genus dari Kelas Cyanophyceae, dan satu genus dari setiap kelas, yaitu Chlorophyceae, Kelas Bacillariophyceae, Euglenophyceae, dan Dinophyceae. Produktivitas perairan waduk Bajulmati termasuk dalam kategori eutrofik, dengan kelimpahan fitoplankton rata-rata sebesar 15.215. Sedangkan indeks keanekaragaman menunjukkan persebaran individu yang stabil dan komunitas rendah yaitu 0,87. Meskipun demikian, kelas Cyanophyceae mendominasi dengan indeks dominasi yaitu 0,52.

Kelimpahan fitoplankton tertinggi terdapat pada dua tempat pengambilan sampel yang tergolong eutrofik. Perbedaan kelimpahan fitoplankton pada setiap tempat disebabkan oleh perbedaan kandungan unsur hara. Kelimpahan fitoplankton berbanding lurus dengan kandungan nitrogen. Rendahnya indeks keanekaragaman diduga disebabkan oleh peningkatan kekeruhan air akibat aliran air hujan. Peningkatan kekeruhan menyebabkan penurunan penetrasi sinar matahari yang mempengaruhi fotosintesis proses. Selain itu, setiap genus fitoplankton memiliki respon yang berbeda terutama terhadap rasio nutrisi nitrogen dan fosfor, dalam badan air.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa Waduk Bajulmati memiliki kelimpahan fitoplankton yang tinggi yaitu 15.215. L-1 yang termasuk dalam kategori eutrofik yang terdiri dari sembilan genus. Selain itu, Waduk Bajulmati memiliki distribusi individu yang stabil dengan nilai indeks keanekaragaman 0,87. Genus Cyanophyceae merupakan kelas yang mendominasi di perairan tersebut dengan nilai 0,52.

Penulis : Suciyono S.St.Pi.,M.P.

Informasi lebih lengkap dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/679/1/012064

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp