Tim UNAIR Raih Juara I Lomba Esai Nasional Berkat Inovasi Aplikasi LISAN

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Aplikasi LISAN, inovasi Dyah Ayu Wiranti dan Dita Ratnasari dalam Lomba Esai Elfatarexia. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Dyah Ayu Wiranti dan Dita Ratnasari, dua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih Juara Pertama pada Lomba Esai Elfatarexia tingkat nasional yang diselenggarakan oleh KMK Universitas Diponegoro.

Dyah Ayu Wiranti akrab disapa Anty selaku ketua kelompok menjelaskan bahwa mereka membuat sebuah inovasi berupa aplikasi yang dapat membantu perempuan ketika menjadi korban kekerasan di masa pandemi. Aplikasi yang diberi nama LISAN (peduli kekerasan) tersebut memuat daftar nomor telepon yang dapat menghubungkan korban kekerasan ke pihak yang tepat. Lebih lanjut, Anty menambahkan jika aplikasi LISAN dibuat berdasarkan prinsip ¬e-service value.

Latar belakang adanya inovasi aplikasi LISAN karena mereka melihat selama masa pandemi kekerasan pada perempuan meningkat hingga 75%. Selain itu, sambung Anty, adanya keterbatasan akses pada pelayanan publik akibat social distancing dan kebijakan lainnya membuat pelayanan publik berjalan tidak efektif untuk korban kekerasan.

“Jika ada kesempatan tentu kami ingin merealisasikan inovasi tersebut (aplikasi LISAN, Red), karena aplikasi tersebut bersifat multi-stakeholder sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat benar-benar terealisasi, mungkin alternatif sementara akan kami coba dalam PKM (Program Kreativitas Mahasiswa, Red),” tutur Anty pada Kamis (22/04/21).

Sebelum tercetus inovasi aplikasi LISAN, Anty dan tim mencari ide terlebih dahulu dari isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan. Kemudian, mereka mendiskusikan masalah tersebut untuk mendapatkan sebuah solusi. Setelah terkumpul data-data terkait permasalahan yang diangkat, Anty dan tim baru membuat design aplikasi dan menyusun laporannya.

“Kendala dalam persiapan lomba mungkin ketika berdiskusi satu sama lain karena menyatukan dua pendapat yang berbeda tentu tidaklah mudah,” ucap Anty.

Ke depan, Anty dan tim berharap dapat terus menggali inovasi-inovasi terbaru dan mengikuti berbagai perlombaan lainnya. Mereka juga berharap inovasi yang telah dibuat dapat terealisasi sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.

Sebagai penutup, Anty memotivasi mahasiswa lain untuk bersemangat dalam menulis karya dan membuat inovasi. Tidak lupa, dia juga berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak lupa berdoa dan bersyukur atas apapun yang diperoleh.

“Ide-ide pasti akan muncul apabila kita mengikuti isu-isu yang sedang berkembang saat ini. Sehingga, saran saya ikutilah isu-isu tersebut, lalu buatlah sebuah solusi yang dituangkan ke dalam suatu inovasi,” tandas mahasiswi angkatan 2019 tersebut.

Sebagai Universitas terbaik di Indonesia, UNAIR mendukung SDM yang dimiliki untuk mengembangkan diri agar dapat berkontribusi untuk masyarakat.

Penulis: Dita Aulia Rahma

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp