Pengaruh Kedisiplinan dalam Bekerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pemerintah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Merdeka com

Sumber daya aparatur merupakan salah satu yang faktor terpenting dalam lembaga pemerintah selain faktor lainnya seperti uang atau alat berbasis teknologi (komputer dan internet). Oleh karena itu, sumber daya aparatur harus dapat dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi pemerintah untuk mewujudkan profesionalisme karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Menurut Badudu dan Sutan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata sumber artinya tempat dari mana asalnya atau kekuatan untuk meningkatkan kemampuan, sedangkan aparatur adalah pegawai yang bekerja di lingkungan pemerintah. Jadi, sumber daya aparatur adalah kemampuan itu karyawan harus melakukan sesuatu (Badudu dan Sutan, 1996). Dengan demikian, sumber aparatur adalah kemampuan yang merupakan karyawan harus melakukan pekerjaan yang telah dibebankan. Mengingat kepentingannya, sumber daya aparatur membutuhkan untuk dikelola dan dikembangkan melalui penyediaan pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah.

Disiplin adalah digunakan untuk memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan keduanya secara individu dan kelompok. Selain itu, disiplin juga berguna untuk mendidik karyawan agar patuh dan menikmati aturan, prosedur, dan kebijakan yang ada, sehingga menghasilkan Penampilan yang bagus. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, itu diketahui bahwa semakin tinggi disiplin karyawan, semakin tinggi pula prestasi kerja tercapai. Tanpa ini disiplin, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal. Arianto (2013) menyatakan pekerjaan itu disiplin, lingkungan kerja dan budaya kerja tidak mempengaruhi kinerja, melainkan memberi efek positif pada kinerja dalam hubungan bersama. Sebaliknya, Kurniasari (2014) menyatakan lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Untuk itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan secara parsial dan bersama-sama. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah disiplin kerja dan kompensasi, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori karena bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel. Populasi tenaga kerja provinsi Kalimantan Tengah (khusus domisili Banjarmasin) sekitar 307 orang sedangkan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 173 orang birokrat. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel disiplin kerja dan variabel kinerja adalah tidak signifikan. Selain itu, hubungan antara variabel kompensasi dengan variabel kinerja adalah signifikan.

Dari penelitian ini maka dapat diketahui bahwa disiplin kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan yang artinya semakin tinggi disiplin yang diterapkan, kinerja akan menurun. Ini terjadi karena letak kantor provinsi cukup jauh untuk dicapai, mengakibatkan penurunan tingkat kedisiplinan karyawan. Adapun kompensasinya variabel, berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Ini artinya semakin tinggi kompensasi maka karyawan tersebut kinerja akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian maka kami dapat menyarakan hendaknya pemimpin dan atasan bisa melaksanakan secara kontinyu kegiatan sosialisasi kepada karyawan untuk meningkatkan pemahaman tentang aturan yang berlaku di organisasi.

Penulis: Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.ejmanager.com/mnstemps/196/196-1609449145.pdf?t=1609474695

 (The Effect of Work Discipline and Compensation on Employee Performance in the Government Office)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp